Dark/Light Mode

Lovers Presiden Jadi Haters Presiden

Istana Tak Marah, Ngakunya Senang

Selasa, 28 Juli 2020 05:35 WIB
Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Donny Gahral Adian  (Foto: Instagram/gahraladiansyah)
Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Donny Gahral Adian (Foto: Instagram/gahraladiansyah)

RM.id  Rakyat Merdeka - Berubahnya sikap sejumlah pendukung Presiden Jokowi, dari lovers menjadi haters, ditanggapi santai pihak Istana. Lingkaran RI 1 menyatakan tidak marah. Malah senang.

Belakangan ini, banyak pendukung Jokowi di Pilpres 2019 berubah menjadi pengkritik. Mereka antara lain pengamat politik Abdillah Toha, cendikiawan muda NU Akhmad Sahal, komedian Ernest Prakasa, dan mantan aktivis 98 Savic Ali. 

Kritikan para pendukung Jokowi yang juga jadi seleb medsos itu, pedas-pedas dan bikin kuping panas. Namun, Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Donny Gahral Adian memastikan, Jokowi tak masalah dengan berubahnya sikap para pendukung itu. Sebab, Jokowi bukan sosok antikritik. Baginya, kritikan dari para pendukung itu justru wujud perhatian ke Jokowi. 

Baca juga : Presiden Brazil Positif Corona, Untung Istri dan 2 Putrinya Negatif

"(Kritikan) itu tidak ditanggapi secara reaktif, tetapi secara apresiatif," kata Donny, ketika berbincang dengan Rakyat Merdeka, kemarin.

Kritikan yang dipandang penting, lanjut Donny, biasanya ditindaklanjuti secara serius oleh Jokowi. Baik dari pendukung maupun di luar pendukung Jokowi. Bahkan, tidak menutup kemungkinan yang melontarkan kritik akan diundang ke Istana. "Untuk memaparkan secara lebih detail," terangnya.

Tentu, tidak semua pengkritik akan diundang ke Istana. Sebagai gantinya, pemerintah biasanya akan memberikan penjelasan secara terbuka. Atau, kritikan itu akan ditempatkan sebagai bahan masukan. 

Baca juga : Golkar Apresiasi Kerja Pemerintah Tangani Covid-19

"Artinya gini, semua kritik itu akan diapresiasi, kemudian dipilah," lanjutnya.

Donny kemudian mencoba menjawab satu-persatu kritikan yang dilontarkan pendukung Jokowi. Misalnya, atas kritikan Ernest dan Akhmad Sahal soal restu Jokowi terhadap pencalonan Gibran Rakabuming Raka di Pilkada Kota Solo. 

Menurut Donny, di satu sisi Gibran memang anak Presiden. Tapi, di lain sisi, Gibran merupakan warga negara yang memiliki hak dipilih dalam suatu kontestasi politik. 

Baca juga : Presenter TV Ini Tergila-gila Maradona

"Harus dilihat dalam posisi seperti itu. (Gibran) bukan kemudian ditunjuk (jadi Wali Kota Solo) secara otomatis. Ini melalui proses demokratis," kata Donny. "Biar rakyat yang menentukan lewat proses demokrasi," lanjutnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.