Dark/Light Mode

Lovers Presiden Jadi Haters Presiden

Istana Tak Marah, Ngakunya Senang

Selasa, 28 Juli 2020 05:35 WIB
Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Donny Gahral Adian  (Foto: Instagram/gahraladiansyah)
Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Donny Gahral Adian (Foto: Instagram/gahraladiansyah)

 Sebelumnya 
Dia memastikan, restu Jokowi ke Gibran bukan bagian dari politik dinasti. "Kalau dinasti kan turun-temurun. Jadi, pasti jatuh ke yang bersangkutan. Ini kan tidak pasti," terang dia.

Lagi pula, sebut Donny, rakyat sudah kritis. Mereka tidak lagi memilih seseorang karena latar belakang keluarga ataupun orang tua calon. Buktinya, banyak calon kepala daerah dari keluarga petahana gagal di Pilkada. 

Baca juga : Presiden Brazil Positif Corona, Untung Istri dan 2 Putrinya Negatif

"Banyak juga di berbagai daerah istri kepala daerah tidak jadi sebagai kepala daerah," tuturnya.

Mengenai kritikan Abdillah Toha soal produk regulasi kontroversial, seperti Perppu Corona, RUU Minerba, Omnibus Law, dan lainnya, Donny juga merespons dengan tenang. "Pemerintah kan tidak bisa menyenangkan semua pihak, pasti ada yang tidak puas," ujarnya, santai.

Baca juga : Golkar Apresiasi Kerja Pemerintah Tangani Covid-19

Yang terpenting, lanjutnya, semua prosedur dalam membuat regulasi sudah ditempuh pemerintah. Mulai dari pembahasan dengan DPR hingga menjaring masukan dan pendapat dari berbagai stakeholder. 

Jika ada pihak tak puas, Donny menyarankan menggunakan jalur-jalur yang bisa ditempuh. Antara lain judicial review. Bisa di Mahkamah Agung, untuk regulasi di bawah Undang-Undang. Bisa juga di Mahkamah Konstitusi untuk produk perundang-undangan.

Baca juga : Presenter TV Ini Tergila-gila Maradona

"Bahkan, kebijakan bisa digugat ke PTUN. Semua bisa dipersoalkan. Jadi, silakan saja bilamana dirasakan produk perundang-undangan yang kurang berkenan bisa di-judicial review," saran dia.

Mengenai kritikan Savic Ali yang ikut mengomentari Program Organisasi Penggerak Kemendikbud yang memberikan hibah kepada lembaga konglomerat, Donny menyatakan, hal itu kurang cermat. "Perlu disimak secara lebih cermat kebijakan ini. Jangan terlalu reaktif direspons," pesannya. [SAR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.