Din Bicara Kapal Karam, Istana Tidak Terganggu

RM.id  Rakyat Merdeka - Mantan Ketum PP Muhammadiyah, Din Syamsuddin bersama Pengamat Politik yang sedang naik daun, Rocky Gerung dan beberapa tokoh lain, bikin gerakan baru. namanya Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI).

Menanggapi gerakan ini, parpol pendukung pemerintah tidak panik, pihak istana juga tak terganggu dan fokus urus corona. KAMI dideklarasikan di kawasan Fatmawati, Jakarta, kemarin. Sejumlah tokoh dan aktivis hadir dan bergabung dalam koalisi tersebut. Selain Din dan Gerung, ada Abdullah Hehamahua, MS Ka’ban, M Said Didu, Refly Harun, Ahmad Yani, Adhie M Massardi, Ichsanuddin noorsy, Hatta Taliwang, Marwan Batubara, Habib Muhsin Alatas, Tamsil Linrung Chusnul Mariyah, hingga Sri Bintang Pamungkas.

Baca juga : Kesadaran Keamanan Minim, Indonesia Jadi Bulan-bulanan Hacker

Dalam sambutannya, Din menyinggung kondisi Indonesia saat ini. Kata dia, kapal besar Indonesia telah goyang dan hampir karam. Untuk itu perlu gerakan menyelamatkan Indonesia, menyelamatkan jutaan keluarga karena kepala keluarganya kini tidak bisa lagi bekerja karena kena PHK. “Menyelamatkan Indonesia adalah menyelamatkan dari oligarkhi, kleptokrasi, korupsi, dan politik dinasti,” ujar Din.

Din menambahkan, KAMi adalah gerakan amar ma’ruf nahi munkar yang harus dilakukan setiap umat. Gerakan ini juga merupakan gerakan moral dari seluruh elemen dan kompo nen bangsa lintas agama, suku, dan profesi.

Baca juga : Promosi Wisata Indonesia di Moskow Tak Terganggu Isu Covid-19

“Kita bersama-sama sebagai gerakan moral untuk menyelamatkan Indonesia,” ujarnya. Din optimis, gerakan ini akan terus tumbuh sebelum apa yang dicita-citakan dicapai. “Insya Allah gerakan moral rakyat Indonesia ini akan berlangsung. saya selalu mengatakan perjuangan kita tidak ada titik kembali,” tegasnya.

Kata Din, masih banyak tokoh lain yang mendukung KAMi, tapi belum bisa hadir. Misalnya, eks Panglima TNi Gatot Nurmantyo, Rachmawati soekarnoputri hingga Rizal Ramli. ia mengatakan, tokoh-tokoh ini bakal hadir dalam acara KAMI selanjutnya.

Baca juga : Antara Politik Islam dan Islam Politik (2)

Di acara yang sama, Refly Harun mengatakan, pembentukan KAMI lantaran pemerintah dianggap belum dapat memenuhi seluruh hak konstitusional masyarakat. Yaitu, melindungi, mencerdaskan, hingga menye ahterakan bangsa. “Kalau kita sudah terlindungi, kita sudah cerdas, kita sudah sejahtera, maka tidak perlu lagi orang turun ke jalan. Tidak perlu lagi ada KAMi dan sebagainya,” ucap Refly.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.