Dark/Light Mode

Memperkenalkan Moderasi Islam Indonesia Di Luar Negeri (17)

Islam Dan Hollywood (1)

Selasa, 26 Maret 2019 06:00 WIB
Nasaruddin Umar
Nasaruddin Umar
Tausiah Politik

RM.id  Rakyat Merdeka - Jika kita berbicara tentang Hollywood biasanya asosiasi kita adalah sebuah dunia yang gemerlapan, glamour, manusia cantik dan tampan, film-film besar, dan sebuah dunia yang sulit dihubungkan dengan agama, terutama Islam.

Belakangan ini, terutama pasca peristiwa 9/11 di New York dan Washington DC, AS, komunitas Hollywood tidak mau gegabah di dalam memproduksi karya-karyanya, terutama berupa film-film dan video yang akan diedarkan ke dalam masyarakat.

Trend baru Hollywood cenderung lebih dekat atau respek kepada agama, termasuk agama Islam meskipun agama ini masih agama minoritas di AS.

Baca juga : Problem Migran Muslim Indonesia Di AS

Bukan saja ditandai dengan tampilnya sejumlah artis yang beragama Islam tetapi juga semua produk yang akan dilempar kepada masyarakat luas terlebih dahulu didiskusikan ke sebuah lembaga khusus bernama Muslim Public Affairs Council (MPAC) di Los Angeles.

Lembaga ini dimintai bantuan untuk menganalisis kualitas industri entertain seperti produk film, program TV, dan produk-produk seni lainnya yang akan di-launching di dalam masyarakat.

MPAC ini kebetulan dipimpin oleh Salam Al-Marayati, meskipun usianya relatif muda tetapi ia pakar Islam yang sudah beberapa kali berkunjung ke Indonesia.

Baca juga : Keagamaan Migran Muslim Indonesia Di AS

Kami sempat berkunjung ke kantornya dan ia menjelaskan peran lembaganya terhadap berbagai produk seni yang dihasilkan oleh komunitas Hollywood.

Ia juga sepertinya menguasai ilmu-ilmu keagamaan secara komprehensif, termasuk perbandingan mazhab dalam Islam. Meskipun usianya masih relatif muda tetapi ia keliling dunia diundang dalam berbagai seminar mengenai Islam dan Peradaban Modern.

Tema-tema diskusi lembaga tersebut dengan komunitas Hollywood ialah pihak Holliwood tidak ingin produk-produknya menyinggung perasaan atau keyakinan umat Islam.

Baca juga : Pelajaran Diplomasi Publik (16) Menyembuyikan Rasa Dengki

Bukan saja khawatir akibatnya akan diprotek oleh pasar muslim yang sudah berjumlah satu miliar tetapi mereka tidak ingin produknya merusak tatanan kebudayaan dan peradaban yang sudah mapan.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.