Dark/Light Mode

Gerung Cs Dirikan Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI)

Din Bicara Kapal Karam, Istana Tidak Terganggu

Senin, 3 Agustus 2020 07:49 WIB
Sejumlah tokoh: Din Syamsuddin, Rocky  Gerung,  Refly  Harun,  Ichsanuddin Noorsy, Abdullah  Hehamahua hingga Said Didu, mendeklarasikan Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMi), di Jakarta, kemarin. (Foto: Istimewa)
Sejumlah tokoh: Din Syamsuddin, Rocky Gerung, Refly Harun, Ichsanuddin Noorsy, Abdullah Hehamahua hingga Said Didu, mendeklarasikan Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMi), di Jakarta, kemarin. (Foto: Istimewa)

 Sebelumnya 
Refly menuding, pemerintah belum mampu menjalankan tugasnya. Untuk itu, maka alternatif yang muncul yakni partisipasi masyarakat. sementara itu, Rocky Gerung mengatakan, pertemuan ini untuk mengadu gagasan dalam upaya mengatasi masalah bangsa. Menurut dia, forum ini bertujuan untuk menyelamatkan indonesia.

Apa tanggapan parpol dari koalisi pemerintah? Ketua DPP NasDem Willy Aditya berharap gerakan ini bukan gerakan sentimentil. Menurutnya, gerakan ini bisa menjadi positif jika mengedepankan politik gagasan bukan politik sentimentil.

Dia mengatakan, masyarakat itu terdiri dari political society dan civil society. Kelompok ini representasi dari civil society. “Kalau mau jadi sparring partner pemerintah, bagus. Tapi jangan sentimentil, jatuhnya sub jektif,” papar Willy.

Baca juga : Kesadaran Keamanan Minim, Indonesia Jadi Bulan-bulanan Hacker

Dia menilai, terkadang sejumlah tokoh KAMi terjebak pada hal yang sifatnya subjektif. Bahkan bukan hanya subjektif tapi menjurus ke konspiratif. “Kalau seperti itu, jadi lucu-lucuan doang. seberapa lama ini tahan,” cetusnya.

Ketua DPP Golkar Dave Laksono mengaku, di era demokrasi bebas saja menyatakan pendapat dan pandangan masing-masing asalkan disampaikan melalui forum yang sesuai koridor hukum. Bukan melalui cara-cara yang destruktif. “Bagus untuk pembangunan bangsa agar bisa mengkoreksi yang salah. Tapi bila langsung menuduh pemerintah saat ini membawa Indonesia menuju kehancuran, itu sangatlah salah,” sebutnya.

Ketua DPP Gerindra Habiburokhman mengapresiasi gerakan tersebut. Menurutnya, aspirasi kritis masyarakat karena menaruh harapan ke pada penyelenggara negara agar benar-benar menjalankan tugasnya. “Kami di eksekutif dan legislatif sangat me merlukan masukan dari masyarakat sipil agar mekanisme check and balance bisa benar-benar berjalan,” imbuhnya.

Baca juga : Promosi Wisata Indonesia di Moskow Tak Terganggu Isu Covid-19

Pihak istana juga sudah memberikan tanggapannya.Tenaga Ahli utama Kantor staf Presiden Donny Gahral Adian mempertanyakan maksud menyelamatkan yang digagas KAMi. Sementara pemerintah sudah bekerja semaksimal mungkin untuk membuat bangsa ini bisa segera selesai dari krisis. “Kalau ingin menyelamatkan Indonesia, ya bagaimana berbuat yang terbaik untuk meringankan mereka yang terdampak covid,” sarannya.

Dia juga memastikan, kerja pemerintah mengatasi pendemi tidak akan terganggu dengan koalisi ini. Menurutnya, dalam demokrasi itu biasa ada kelompok yang pro dan kontra. “Tapi kalau narasi yang disampaikan fitnah dan kebohongan, yaitu kemudian harus ditanggapi serius,” tegasnya.

Direktur Eksekutif indobarometer M Qodari melihat koalisi ini tidak punya pengaruh besar terhadap pemerintah dan DPR. Sebab, koalisi ini bukan partai politik yang punya perwakilan dan kekuatan di parlemen. “Tidak ada pengaruhnya di konstelasi politik. Apalagi kalau bicara pilkada yang notabene didominasi kekuatan politik hasil pemilu atau DPRD dan DPR,” tukasnya.

Baca juga : Antara Politik Islam dan Islam Politik (2)

Menurutnya, koalisi ini hanya berpengaruh di media massa dan medsos, Walaupun pengaruh terhadap opini publik itu tergantung pada isu yang diangkat. “Apakah isu yang menjadi perhatian banyak orang atau isu-isu bersifat elitis. Artinya cuma diperhatikan kelompok kecil di masyarakat,” pungkas Qodari. [UMM]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.