Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Sebelumnya
Gatotkaca adalah nama yang diberikan Presiden Soeharto untuk prototipe pertama N250. Setelah itu, dia memberi nama tiga prototipe N250 berikutnya yang dibangun dengan kapasitas 70 penumpang, yakni Krincingwesi, Koconegoro, dan Putut Guritno.
Pada 10 Agustus 1995, N250 Gatotkaca dengan registrasi PK-XNG berhasil melakukan penerbangan perdana yang disaksikan Presiden Soeharto, Ibu Tien, Wapres Try Sutrisno, dan Ibu Tuti. Keberhasilan N250 terbang saat itu ditetapkan sebagai Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Harteknas). N250 sempat digadang-gadang menjadi pesawat angkut buatan lokal untuk menghubungkan antarpulau di Indonesia. Sayang, pengembangannya dihentikan karena krisis ekonomi 1998 dan intervensi IMF.
Baca juga : Program Pembagian Masker Di Kuningan Di Semangatin Mendagri
Penyerahan N250 Gatotkaca ke Muspusdirla Yogyakarta ini sebagai bentuk menjaga aset negara. Sebab, N250 mempunyai nilai historis yang tinggi. Tujuannya, masyarakat dapat melihat langsung N250 di Museum, serta menjadi ajang edukasi dan motivasi bagi para penerus bangsa.
Namun, tetap saja banyak yang sedih mendengar kabar ini. Termasuk para warganet. "Menyedihkan," ucap @dikiahmad517. Bagaimana tidak, pesawat yang menjadi kebanggan di HUT ke-50 malah berakhir pilu di HUT ke-75. "Mahakarya Habibie, pesawat N250, kado 50 tahun Bangsa Indonesia Merdeka, berakhir tragis dimuseumkan di HUT RI ke-75," kenang @Bardoel2.
Baca juga : Hassan Rouhani: Iran Selalu Menang
Akun @ibach77 menyatakan, N250 menjadi salah satu prestasi yang bisa dipamerkan Indonesia. "Pesawat yang dipuja dunia dan tidak dihargai bangsanya sendiri. Semoga akan muncul generasi baru yang akan meneruskan perjuangan eyang Habibie," sesalnya. "Sangat menyedihkan. Pesawat karya anak bangsa yang bagus dan cocok untuk wilayah NKRI ini tidak bisa didukung penuh dan dikembangkan lebih lanjut. Alfatihah untuk almarhum Habibie," doa @ndrewwolf.
Agak berbeda dengan yang lain, akun @AnasRiyadi3 lebih realistis. Kata dia, kondisi ekonomi saat ini sedang terpuruk. "Mungkin sekarang jadi lebih tega untuk si museum. Karena prospek industri penerbangan suram akibat pandemi. Jangankan yang baru mulai, sekelas Boeing dan Airbus saja kolaps. Airline banyak yang bangkrut," tulisnya. [MEN]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya
