Istana Butuh Imam Lebih Banyak

RM.id  Rakyat Merdeka - Pandemi corona membuat suasana di dalam kompleks istana Kepresidenan berubah. Selain protokol kesehatan yang semakin ketat, juga soal pelaksanaan shalat Jumat. Jika sebelumnya shalat Jumat berlangsung di masjid Baiturrahim, sekarang digelar di gedung masing-masing yang ada di kompleks istana untuk mengurangi kerumunan. Alhasil, istana butuh khatib dan imam lebih banyak.

Hal itu diketahui dari obrolan dengan Staf Khusus Presiden milenial Aminuddin Ma’ruf dalam ngopi Pagi Rakyat Merdeka, Rabu (19/8). Program diskusi virtual ini dipandu dua wartawan senior: Budi Rahman Hakim dan Firsty Hestyarini.

Baca juga : Bamsoet: Tentang Reshufle, Presiden Ingin Kinerja Kabinet Lebih Efektif

“Apa yang berubah di istana selama pandemi ini mas?” tanya BRH, sapaan akrab Budi Rahman Hakim membuka obrolan. “Seperti kantor-kantor lain Kang Budi. Lebih ketat. Sesuai dengan protokol kesehatan,” jawab Aminuddin.

Penampilannya formal dengan mengenakan kemeja putih. Bahkan, kata Ketua Umum Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) periode 20142016 itu, jika sebelumnya harus rapid test setiap ada agenda bertemu Presiden, 1 bulan belakangan ini lebih ketat lagi. “Harus diPCR,” ujarnya.

Baca juga : Kini Jokowi Lebih Banyak di Istana

PCR adalah salah satu tes corona dengan tingkat akurasi lebih tinggi. Perubahan lainnya, terjadi dalam hal penyelenggaraan shalat Jumat. Jika sebelum pandemi, Jumatan digelar berjamaah di Masjid Baiturrahim, masjid yang ada di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta. Kini tidak lagi. “Sekarang setiap gedung mengadakan shalat Jumat sendiri-sendiri,” tutur pria kelahiran Karawang, Jawa Barat ini.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.