Dark/Light Mode

Ngobrol Dengan Stafsus Presiden Milenial, Aminuddin Ma`ruf

Istana Butuh Imam Lebih Banyak

Jumat, 21 Agustus 2020 06:39 WIB
Tangkapam layar Staf Khusus Presiden milenial Aminuddin Maruf dalam ngopi Pagi Rakyat Merdeka, Rabu (19/8). (Foto: Youtube)
Tangkapam layar Staf Khusus Presiden milenial Aminuddin Maruf dalam ngopi Pagi Rakyat Merdeka, Rabu (19/8). (Foto: Youtube)

 Sebelumnya 
Tujuannya, kata dia untuk mengurangi penumpukan jamaah. “Setneg, Setkab, maupun Istana Presiden itu ada shalat Jumat sendirisendiri. Jadi kompleks Istana butuh khatib dan Imam lebih banyak kali ini... Hehehe,” imbuhnya.

Hesti lalu menanyakan apa saja yang dilakukan Aminuddin saat ini khususnya di lingkungan pesantren yang menjadi salah satu fokus kerjanya. Mulai dari mengantisipasi munculnya klaster corona hingga memastikan keberlangsungan pembelajaran jarak jauh selama pandemi. “Itu seperti apa mas Amin,” tanya Hesti.

Sebelum pandemi, dia mengaku, hampir setiap akhir pekan turun ke pesantren-pesantren dan kampus. Sementara dua bulan terakhir ini, dia fokus membantu pesantren untuk memastikan pelaksanaan rapid test para santri. Selain itu, Presiden juga meminta agar standar sanitasi di pesantren harus sesuai dengan protokol kesehatan. “Presiden sudah minta menteri PUPR untuk menyiapkan itu,” jelasnya.

Baca juga : Bamsoet: Tentang Reshufle, Presiden Ingin Kinerja Kabinet Lebih Efektif

Sementara soal pembelajaran jarak jauh, Presiden sudah meminta Menteri Agama untuk memfasilitasinya. Perhatian Presiden terhadap pesantren kata dia cukup besar. Apalagi fokus pembangunan infrastruktur di periode pertama, kini periode kedua beralih ke pembangunan SDM. Salah satunya di pesantren.

“Walaupun pembangunan infrastruktur tetap dilanjutkan. Tapi ada pene kanan lebih khusus di pembangunan sumber daya manusia,” terangnya.

“Cita-citanya dulu memang ingin berkarier di lingkungan Istana ya?” tanya Hesti. “Cita-citanya sih mau jadi presiden mbak Hesti,” respons Aminuddin, spontan.

Baca juga : Kini Jokowi Lebih Banyak di Istana

“Harus dong, sekarang sekolah dulu di lingkungan istana ya,” timpal Budi, lalu kompak semuanya terkekeh-kekeh.

Awalnya, dia tak menyangka dipilih menjadi salah satu staf khusus presiden. “Nggak salah nih.” Meskipun, kata dia tugas-tugas yang diemban saat ini bukanlah hal baru baginya. Tapi sudah digeluti sejak sekitar empat tahun yang lalu. Ia mengaku, pekerjaannya saat ini sangat berbeda dari yang ia cita-citakan ketika masih kecil. “Saya dulu pernah punya cita-cita mau jadi pilot pe sawat tempur,” ucapnya.

“Kalau beneran jadi pilot, mungkin saya nggak ketemu mas Budi dan mbak Hesti pagi ini,” kelakarnya. [SAR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.