Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Angka Kematian Tinggi, IDI Analisis Pola Penyebaran Covid di Klaster Tenaga Medis

Rabu, 2 September 2020 16:14 WIB
Ilustrasi tenaga medis Indonesia yang berjuang menekan penyebaran virus Covid-19. (Foto: Rendi Tri Kurniawan/RM)
Ilustrasi tenaga medis Indonesia yang berjuang menekan penyebaran virus Covid-19. (Foto: Rendi Tri Kurniawan/RM)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pengurus Besar (PB) Ikatan Dokter Indonesia (IDI) akan melakukan analisa pola penyebaran Covid-19 pada tenaga medis mengingat tingginya angka kematian dokter akibat virus tersebut.

"Ini penting bagaimana kami membuat sebuah langkah untuk melakukan perlindungan dan keselamatan kepada tenaga medis," kata Wakil Ketua Umum PB IDI Adib Khumaidi di Jakarta, Rabu (2/9).

Baca juga : Lagi, Pemain Timnas Spanyol Kena Corona

Ia menambahkan dalam waktu dekat PB IDI akan melihat lebih jauh apa saja penyebab kematian 100 dokter di Tanah Air selain terpapar Covid-19. Hal itu bisa merujuk kepada potensi-potensi risiko di dalam pelayanan maupun komunitas termasuk apakah ada faktor komorbiditas.

Sebab, ujar dia, dari data yang meninggal ada juga tenaga medis yang tidak melakukan penanganan secara langsung. "Jadi ini yang akan kita analisa pola penyebaran yang terjadi," katanya.

Baca juga : Usut Kasus Kematian Adik Edo Kondologit, Polda Papua Barat Bentuk Tim Khusus

Secara umum, dari analisa awal yang telah dilakukan, kematian tenaga medis akibat Covid-19 tidak hanya semata-mata karena alat proteksi diri. Namun, kata dia, persoalan tersebut lebih terkait kepada standarisasi sistem pelayanan dan regulasi selama pandemi Covid-19.

Kemudian di dalamnya terdapat pula persoalan beban kerja yang harus dikerjakan oleh para dokter atau tenaga medis dalam melayani pasien Covid-19. "Ini juga menyangkut jam kerja dan jam istirahat yang dibutuhkan. Inilah yang harus dibuatkan sebuah regulasi yang bagus supaya bisa mengatur jam kerja," ujarnya.

Baca juga : Cari Pelaku Pencemaran Kepulauan Seribu Dong

Seharusnya, ujar Adib, di masa pandemi ini bukan menambah beban kerja tenaga medis namun lebih kepada mengatur beban kerja. "Ke depan IDI akan melakukan penghitungan kemampuan sumber daya manusia untuk mencarikan solusi terbaik," pungkas Adib. [SRI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.