Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Bunuh TNI Dan Pendeta
Teroris Papua Jangan Dikasih Ampun
Senin, 21 September 2020 07:25 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Aksi brutal kembali diperlihatkan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua. Dalam sepekan, para teroris Papua itu, membunuh dua anggota TNI, seorang pendeta dan warga sipil. Atas kejadian ini, pemerintah didesak agar para teroris Papua ini jangan dikasih ampun.
Sejak Senin (14/9) para teroris Papua itu memulai aksi biadabnya. Hari itu, dua pengemudi ojek di pangkalan Kabupaten Intan Jaya tewas di lokasi yang sama. Korban pertama adalah Laode Anas (34) yang dibunuh saat pulang ke Supaga usai mengantar penumpang di Kampung Titigi. Ia dibunuh sekitar pukul 11.15 WIT.
Baca juga : Mantap! SKK Migas Dan Medco Temukan Cadangan Minyak Di Natuna
Selang beberapa menit, Faturrahman (23) juga tewas di lokasi serupa sepulang dari Kampung Titigi. Tiga hari kemudian, KKB kembali menembak pengemudi ojek bernama Badawi. Pria berusia 49 tahun itu tewas pukul 10.50 WIT setelah dibacok KKB dengan parang. Ia meninggal di belakang SD YPPK Santo Mikael, Kampung Bilogai, Distrik Sugapa.
Tiga jam kemudian, sekitar pukul 14.20 WIT, gantian personel TNI yang jadi korban. Anggota Kodim 1404/ Pinrang yang ditugaskan menjaga teritorial di Kabupaten Intan Jaya sejak Juli 2019 bernama Serka Sahlan tewas di tembak. Jenazah Serka Sahlan dievakuasi dari Bandara Bilorai Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya ke Nabire menggunakan pesawat Rimbun Air.
Baca juga : KCI Perketat Protokol Kesehatan Di Stasiun
Korban dari pihak TNI kembali bertambah. Hal itu terjadi usai kontak senjata antara prajurit TNI dan KKB di Pos Koramil Persiapan Distrik Hitadipa, Kabupaten Intan Jaya, Papua, Sabtu (19/9). Salah satu personel Satgas BKO aparat Teritorial (Apter) Pratu Dwi Akbar Utomo, gugur karena luka tembak.
Pratu Dwi dinyatakan meninggal pukul 14.50 WIT. “Jenazah sedang diurus proses evakuasi ke Timika,” kata Kapendam XVII/Cenderawasih Letkol Arm Reza Nur Patria dalam keterangan resminya kepada wartawan, Sabtu (19/9) petang.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya