Dark/Light Mode

Dokter Gugur Karena Covid-19 Terus Bertambah

Serem, Jatim Zona Merah Untuk Tenaga Kesehatan

Rabu, 30 September 2020 07:18 WIB
Zona merah/Ilustrasi (Foto: Istimewa)
Zona merah/Ilustrasi (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Tenaga kesehatan (nakes) yang menjadi korban keganasan Virus Corona terus bertambah. Enam bulan pandemi Covid-19 menyerang Indonesia, sudah 136 dokter gugur. Sangat menyeramkan, Jawa Timur (Jatim) menjadi daerah penyumbang tertinggi angka kematian terhadap dokter.

Ketua Tim Protokol dari Tim Mitigasi Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Eka Ginandjar mengatakan, total dokter yang meninggal terpapar Covid-19 sebanyak 136 orang. Sementara perawat berjumlah 92 orang per hari ini. 

“Ada 127 dokter dan 9 dokter gigi, terdiri dari 6 dokter gigi umum, 3 dokter gigi spesialis. Serta 92 perawat telah meninggal dunia akibat Covid-19,” kata Eka di Jakarta, kemarin. 

Baca juga : Kunjungi RS Mayapada, Bamsoet Ajak Semua Pihak Hargai Tenaga Kesehatan

Dari 127 dokter yang meninggal, terdiri dari 66 dokter umum, 4 di antaranya guru besar. Dan 59 dokter spesialis, 4 di antaranya guru besar dan 2 orang residen. Keseluruhan dokter tersebut berasal dari 18 IDI cabang provinsi dan 61 IDI cabang kota/kabupaten. 

Berdasarkan data PB IDI, Jawa Timur menjadi provinsi dengan jumlah terbanyak korban dokter yakni 31 dokter. Disusul Sumatera Utara 21 dokter, DKI Jakarta 17 dokter, Jawa Barat 11 dokter, Jawa Tengah 9 dokter dan beberapa wilayah lainnya dengan jumlah di bawah 7 orang. 

Eka menjelaskan, angka itu meningkat pesat lantaran masih banyak masyarakat yang tak mematuhi protokol kesehatan. Banyak pula masyarakat tak bisa memahami peraturan adaptasi kebiasaan baru yang digaungkan pemerintah. “Munculnya klaster-klaster baru di setiap area dan bidang patut diwaspadai saat ini,” jelasnya. 

Baca juga : Soal Aturan Sepeda, Menhub: Untuk Keselamatan

Eka meminta masyarakat disiplin menerapkan 3M yakni Memakai masker, Mencuci tangan dengan sabun dan Menjaga jarak saat beraktivitas. Selain itu, masyarakat juga memakai hand sanitizer. Pelaksanaan 3M ini harus dilaksanakan secara masif oleh semua orang tanpa kecuali. Dengan demikian, penyebaran Covid-19 ini dapat dikendalikan dengan baik sehingga dapat menekan jumlah korban dan collateral damage. 

Ketua Umum Perhimpunan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) Sri Hananto Seno menyatakan, dokter gigi yang meninggal kebanyakan tertular pada saat memberikan pelayanan kesehatan gigi kepada pasien. Kebanyakan mereka melayani pasien Covid-19 tanpa gejala. Selain itu, juga ada yang tertular sedang bertugas di rumah sakit umum, rumah sakit khusus gigi dan mulut, puskesmas serta klinik tempat berpraktik. “Kami mengimbau kepada para dokter gigi dan masyarakat untuk melakukan konsultasi medis melalui tele-dental medicine untuk mengurangi angka penularan antara pasien ke dokter gigi,” jelasnya. 

Jika perlu penanganan langsung secara tatap muka, kata Sri, diharapkan pasien dapat membersihkan mulut terlebih dahulu sebelum bertemu dokter gigi. Kemudian melaksanakan protokol kesehatan yang telah ditentukan. Dokter gigi yang melayani juga menggunakan alat pelindung diri sesuai standar. Ini untuk mengurangi penularan atau transmisi Covid-19 melalui droplet atau cairan yang keluar dari mulut yang merupakan sumber utama penularan. 

Baca juga : Sistem Kesehatan Terancam Hancur

Sementara, Ketua Umum Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Harif Fadhilah meminta nakes diberi perlindungan kesehatan, mengingat tugas dan peran mereka sebagai benteng terakhir dari penanggulangan Covid-19. “Perlindungan terhadap para tenaga kesehatan merupakan tanggung jawab kita semua baik masyarakat, pemerintah, juga pemilik dan pengelola fasilitas kesehatan,” katanya. [DIR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.