Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Bicara Corona

SBY Tak Nyerang Jokowi

Minggu, 4 Oktober 2020 06:50 WIB
Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (Foto: Istimewa)
Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Serangan Corona di Indonesia sudah memasuki bulan ketujuh. Namun, tak ada tanda-tanda virus sialan ini akan minggat dari tanah air. Yang terjadi, justru kasusnya makin melonjak, baik yang positif maupun yang meninggal. Menyikapi kondisi ini, Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono kembali menyampaikan gagasannya soal Corona. Seperti pendapat sebelumnya, SBY tetap tak nyerang Presiden Jokowi

Pendapat SBY ini dituangkan dalam artikel yang diberi judul “Selamatkan Dunia Kita-Save Our World”. Berbeda dengan pernyataan sebelumnya, kali ini artikel itu disampaikan SBY dalam model podcast. Lengkap dengan backsound Art of Silence-by Uniq”. Video berdurasi 16 menit 12 detik itu di-upload ke YouTube dan di-share melalui akun media sosial milik SBY, baik Facebook maupun Twitter. 

Baca juga : Vaksin Corona Kunci Pemulihan Ekonomi

Apa isinya? “Miris ketika mendengar berbagai prediksi dan analisis yang katakan pandemi masih akan berlangsung hingga 2022. Bahkan ada yang meramalkan lebih lama lagi,” kata SBY, membuka podcast di akun facebook-nya, kemarin.

Presiden dua periode itu memahami betapa lelahnya masyarakat yang ekonominya terdampak Corona. Padahal kondisi ini baru berjalan enam bulan. “Bagaimana jika 1 tahun, 2 tahun atau lebih lama lagi?” kata SBY. 

Baca juga : Pak Jokowi, Ada Komen?

SBY meminta pemerintah tak boleh kendor meski segala upaya telah dilakukan. Dia yakin, Presiden Jokowi mampu melewati masa sulit ini. Namun dengan catatan, atur secara rapi strategi penanganan pandemi. “Harus terus dilakukan evaluasi, setelah itu lakukan koreksi dan perbaikan terus-menerus. Jangan hanya menunggu dewa penolong yang disebut vaksin,” sebut mantan Ketua Umum Partai Demokrat itu. 

Kalaupun ada vaksin, SBY berharap pemerintah memperhatikannya dengan baik dan bersikap adil. “Apakah saat vaksin ditemukan, seluruh orang bisa terselamatkan? Apakah dunia bisa adil agar rakyat miskin sekalipun bisa mendapatkan vaksin Covid-19,” kata SBY. 

Baca juga : Anies - Luhut Makin Mesra

SBY juga menyinggung soal jutaan kasus kematian akibat Covid-19 di dunia. Menurutnya, pemerintah di seluruh dunia perlu bekerja lebih keras lagi dari sekadar menunggu vaksin. “Pemerintah itu paling bertanggung jawab menyelesaikan pandemi ini. Rakyat telah memberikan mandat kepada pemerintah melakukan apapun guna menyelamatkan mereka di saat sulit,” tegas SBY. 
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.