Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Bahas Pengembangan Kurikulum Pendidikan Islam, Pascasarjana UIN Bandung Gelar Workshop

Kamis, 8 Oktober 2020 04:41 WIB
Workshop Pengembangan Kurikulum Pendidikan Islam Pascasarjana UIN Bandung, di Bandung, Rabu (7/10),
Workshop Pengembangan Kurikulum Pendidikan Islam Pascasarjana UIN Bandung, di Bandung, Rabu (7/10),

RM.id  Rakyat Merdeka - Program Studi Doktor Pendidikan Islam (S3) Pascasarjana UIN Sunan Gunung Djati Bandung menggelar Workshop Pengembangan Kurikulum bertajuk "Pengembangan Kurikulum Pendidikan Islam S3 Mengacu Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) Berbasis Wahyu Memandu Ilmu sebagai Upaya Peningkatan Mutu Doktor Pendidikan Islam” di Hotel Shakti, Bandung, Rabu (7/10). 

Guru Besar Universitas Pendidikan Indonesia Prof Djam'an Satori, Guru Besar UIN Bandung/ Ketua Prodi Pendidikan Islam S3 Prof Muhibbin Syah, dan Sekretaris Prodi Pendidikan Islam S3 Bambang Samsul Arifin tampil menjadi narasumber. Workshop yang dipandu Mohammad Erihadiana, Asep Nursobah, Qiqi Yuliati Zakiah, dan dibuka secara langsung Direktur Pascasarjana, Prof Supiana.

Baca juga : DPD Partai Golkar Kota Bandung Gelar Nobar Film G30S/PKI

Dalam sambutannya, Prof Supiana menjelaskan pengembangan kurikulum Prodi S3 Pendidikan Islam harus mengacu kepada KKNI yang didasarkan pada wahyu memandu ilmu dan berusaha untuk memadukan nilai-nilai moderasi beragama. "Hasil yang diharapkan dari workshop ini dapat melahirkan produk terbaik dengan mengimplementasikan bentuk pengembangan formal kurikulum Pendidikan Islam yang sudah berkembang menjadi tiga konsentrasi. Untuk itu, pengembangan tidak hanya dilakukan pada disertai, tetapi dalam proses perkuliah mampu memadukan nilai-nilai moderasi beragama, khususnya Islam dalam bidang pendidikan," tegasnya, dalam keterangan yang diterima redaksi, Kamis (8/10).

Prof Muhibbin Syah menjelaskan, upaya melakukan inovasi kurikulum berbasis moderasi beragama itu caranya dengan pemikiran mengenai program inovasi kurikulum yang ada dengan memasukkan nilai-nilai moderasi beragama yang diharapkan. Bukan hanya membuat lulusan berilmu dan berketerampilan hebat melainkan juga berpikir dan berperilaku moderat. 

Baca juga : Pertiwi Indonesia Gelar Gerakan Berbagi Handphone

“Kuncinya terletak pada toleransi dan moderasi. Kata toleransi adalah nomina yang berasal dari kata Inggris tolerance yang berarti kelapangan dada atau kesabaran. Kata sifatnya adalah tolerant yang dalam bahasa Indonesia disebut toleran yang berarti menghargai perbedaan. Akar kata tolerance adalah verba to tolerate yang berarti antara lain bersabar menghadapi atau tahan terhadap,” jelasnya.

Sedangkan moderasi adalah nomina yang berasal dari kata Inggris moderation. Artinya, sikap yang tidak berlebihan. Kata ini juga dapat berarti sikap yang sedang atau sikap yang sederhana dan tidak ekstrem. Akar kata moderation adalah verba to moderate yang berarti membuat sesuatu  tidak berlebihan atau lunak. Selain sebagai verba (kata kerja), moderate juga merupakan kata benda (nomina) dan kata sifat (adjektiva). 

Baca juga : Pilar Saga Mau Tingkatkan Mutu Pendidikan di Tangsel

Moderasi memiliki arti penting dalam kehidupan sehari-hari. Karena selain dapat membuat orang menjadi moderat moderasi juga dapat membuat orang berlaku adil dan bersikap toleran dalam arti dapat bertenggang rasa dan menghargai perbedaan misalnya dalam bermazhab atau beragama.

"Dalam ajaran Islam berbuat adil bukan hanya berlaku untuk orang atau kelompok yang sesuku, semazhab atau seagama saja melainkan juga untuk orang atau kelompok yang berasal dari suku, mazhab, dan agama yang berbeda. Bahkan, keadilan (fairness) wajib ditegakkan terhadap orang yang kita benci sekalipun. Kita dilarang berbuat zalim misal merampas hak seseorang walaupun kita tidak menyukai, membenci orang tersebut," tuturnya. [USU]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.