Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Karinding Relevan untuk Pendidikan Karakter Anak Muda Indonesia

Jumat, 11 September 2020 21:18 WIB
Ketua Komisi X DPR Syaiful Huda (Foto: Dok. DPR)
Ketua Komisi X DPR Syaiful Huda (Foto: Dok. DPR)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua Komisi X DPR Syaiful Huda sangat mendukung usulan memasukkan musik tradisi Sunda Karinding menjadi Warisan Budaya Tak Benda Dunia oleh UNESCO. Sebab, dia melihat, Karinding memiliki banyak makna dan pelajaran.

"Karinding bisa menjadi tawaran yang relevan untuk pendidikan karakter generasi muda Indonesia," ucap Huda, dalam diskusi budaya "Karinding Warisan Budaya Dunia", di Bandung, Jumat (11/9).

Baca juga : Temui Ganjar, Gobel Ngomongin Investasi IKM

Karinding adalah alat musik tradisional Sunda dari Jawa Barat dan Banten. Cara memainkannya disentil oleh ujung telunjuk sambil ditempel di bibir. Alat musik yang biasanya terbuat dari bambu atau pelepah aren ini termasuk dalam jenis lamelafon atau idiofon.

Huda pun meminta pemerintah mendukung penuh serta memfasilitasi prakarsa masyarakat tersebut. Jangan sampai pemerintah terjebak dalam kepentingan pasar, yang anak-anak muda Indonesia malah disiapkan untuk menjadi buruh. "Kalau tidak ada prakarsa seperti itu dan tidak ada dukungan dari negara, saya kira kita akan memasuki dunia kegelapan," tegas politisi PKB ini.

Baca juga : Anggaran Naik, Tapi Target Produksi Kok Malah Turun

Lebih jauh ia mengatakan, ada beberapa sikap objektif mengenai karinding ini. Di masa pandemi Covid-19 ini, dunia kehilangan identitas kebudayaannya. "Kita sedang mengalami transvaluasi nilai yang luar biasa. Saya merasa karinding ini sebagai kesempatan terbaik kita untuk pemaknaan ulang terhadap semua nilai kemanusiaan termasuk dalam bernegara," katanya.

Huda menegaskan, dalam situasi seperti ini, tradisi kebudayaan dan strategi kebudayaan benar-benar bisa dijalankan untuk memanusiakan manusia. Terlebih, saat ini hubungan antara pengetahuan dan hati nurani semakin rusak, yang bisa dibuktikan dengan penyimpangan-penyimpangan perilaku manusia.

Baca juga : PSBB DKI Diperketat, Muhidin: Ekonomi Makin Berat

"Anak-anak didik kita mungkin cerdas tapi kecerdasan batinnya hilang. Hari ini kebudayaan kita terpenggal-penggal, pengetahuan terpenggal dengan kebudayaannya dan kebudayaan terpenggal dengan perilaku kehidupan sehari-hari," papar Huda. Dari itu, tambahnya, karinding bisa menjadi ruang yang bisa mensinergikan perilaku manusia dan relevan dalam mengarungi zaman di masa yang akan datang. [USU/TIM]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.