Dark/Light Mode
RM.id Rakyat Merdeka - Saat demonstrasi penolakan UU Cipta Kerja (Ciptaker) pekan lalu, Presiden Jokowi memilih ke luar kota. Lalu, bagaimana dengan demonstrasi hari ini? Apa Jokowi akan ada di Istana atau ke luar kota lagi?
Hingga tadi malam, agenda resmi Presiden untuk hari ini belum keluar. Termasuk di laman presidenri.go.id. Biasanya, wartawan Istana memang mendapatkan agenda Presiden yang dikirim ke grup WhatsApp, pagi-pagi. Atau Subuh hari.
Baca juga : Cukai Rokok Naik, Harga Jual Tembakau Malah Anjlok
Meski begitu, ada sedikit bocoran mengenai agenda hari ini. Di website wapresri.go.id, disebutkan, pagi ini ada Rapat Kabinet Terbatas (Ratas) tentang Laporan Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional. Ratas digelar pukul 09.30 WIB. Ratas tersebut akan digelar secara virtual. Wapres KH Ma’ruf Amin dijadwalkan menghadiri lewat konferensi video. Dari kediaman resminya di Jalan Diponegoro Nomor 2, Jakarta.
Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP), Dany Amrul Ichdan yang dikonfirmasi tadi malam, membenarkan adanya Ratas tersebut. Kata dia, Ratas tersebut akan dipimpin Presiden. "Ada, Mas," kata Dany, singkat, lewat pesan WhatsApp, tadi malam.
Baca juga : Jerman Vs Turki, Cari Kerangka Buat UNL
Namun, Dany belum dapat memastikan apakah tapat terbatas tersebut akan dipimpin Presiden dari Istana Kepresidenan Jakarta atau dari Istana Bogor. Sebab, Jokowi memang sering memimpin rapat di antara 2 Istana itu. "Lihat sikon (situasi dan kondisi)," sambung Dany.
Sebelumnya, Presiden Jokowi memilih keluar kota ketika demonstrasi menolak UU Ciptaker meletus, dan aksi mogok nasional yang dikumandangkan serikat buruh sejak 6 sampai 8 Oktober kemarin. Hari pertama aksi, Jokowi masih berada di Istana Bogor. Ia memimpin Ratas tentang Korporasi Petani dan Nelayan dalam Mewujudkan Transformasi Ekonomi secara virtual pagi-pagi.
Baca juga : Dua Menko Jadi Juri Indonesia Awards
Keesokan harinya, Rabu (7/10) sore Jokowi bertolak ke Yogyakarta. Lalu menempuh perjalanan darat menuju Solo, Jawa Tengah, melakukan ziarah ke makam ibunya. Hari terakhir aksi (Kamis, 8/10), Presiden terbang ke Palangkaraya, Kalimantan Tengah.
Pihak Istana membantah kunjungan tersebut untuk menghindari aksi di Jakarta. Deputi Bidang Protokol, Pers dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin mengatakan, agenda ke Palangkaraya waktu itu sudah dijadwalkan jauh-jauh hari, untuk meninjau program Food Estate. "Sama sekali tidak ada kaitan dengan aksi," kata Bey, Rabu (7/10). [SAR]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
