Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Menkes: Kesehatan Salah Satu Modal Utama Capai Target Indonesia Emas 2045
- Jangan Sampai Kehabisan, Tiket Proliga Bisa Dibeli di PLN Mobile
- Temui Cak Imin, Prabowo Ingin Terus Bekerjasama Dengan PKB
- Jaga Rupiah, BI Naikkan Suku Bunga 25 Bps Jadi 6,25 Persen
- Buntut Pungli Rutan, KPK Pecat 66 Pegawainya
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Prabowo Subianto
Dimuliakan Di Amerika, Direndahkan Di Jakarta
Jumat, 16 Oktober 2020 07:21 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Kali ini, Menteri Pertahanan, Letjen (Purn) Prabowo Subianto sangat dimuliakan di Amerika Serikat. Kedatangan eks Danjen Kopassus itu, disambut dengan karpet merah. Namun, di Jakarta masih ada saja yang merendahkan Prabowo karena diseret-seret dalam kasus pelanggaran HAM.
Kemarin, Prabowo sudah tiba di negeri para koboi itu. Rencananya, dia akan melakukan kegiatan selama lima hari atau sampai 19 Oktober. Agenda pertama Prabowo berkunjung ke Pentagon untuk bertemu Menteri Pertahanan AS, Mark Esper, dan Kepala Staf Gabungan, Mark Milley, beserta jajarannya. Setiba di Washington, Prabowo akan menerima sejumlah briefing dari protokoler terkait pertemuan dengan Esper.
Kunjungan Prabowo ke AS itu jadi headline sejumlah berita media di sana. Maklum, selama 20 tahun, Amerika memasukkan Prabowo dalam daftar hitam. Akibatnya, Prabowo tak bisa berkunjung ke negeri super power itu.
Baca juga : Ke Amerika, Prabowo Gencarkan Diplomasi Pertahanan
Larangan itu mulai diterapkan di bawah pemerintahan Bill Clinton sampai Barack Obama. Prabowo dilarang masuk ke Amerika karena terkait pelanggaran HAM 1998 dan di Timor Leste.
Senator Patrick Leahy ikut mengecam keputusan Presiden AS, Donald Trump, mengundang Prabowo. Ia mengutip undang-undang tentang larangan AS memberikan bantuan kepada militer asing yang melakukan pelanggaran HAM tanpa hukuman. “Bagi Presiden dan Menteri Luar Negeri, hukum dan ketertiban merupakan slogan kosong,” kata Leahy, seperti dikutip Reuters, kemarin.
Seorang pejabat senior pertahanan pasang badan membela keputusan pemerintah Trump mengundang Prabowo ke Pentagon. Menurut pejabat tersebut, undangan tersebut merupakan sebuah langkah strategis, dan pihaknya akan menggelar karpet merah untuk Prabowo.
Baca juga : Petinggi KAMI Diamankan Polisi Di Medan Dan Jakarta, Totalnya Ada 8
“Prabowo adalah Menteri Pertahanan yang ditunjuk oleh Presiden yang terpilih dua kali di negara demokrasi terbesar ketiga di dunia,” ujar seperti dikutip Reuters, kemarin.
Pejabat itu mengatakan, Indonesia adalah sahabat penting Amerika Serikat. “Penting bagi kita untuk menjalin kerja sama dan memperlakukannya sebagai mitra,” tegas pejabat tersebut.
Kunjungan Prabowo ke Amerika ini juga jadi sorotan media China. South China Morning Post menilai undangan AS kepada Prabowo itu untuk menyeimbangkan pengaruh militer dan ekonomi China yang tumbuh di negara terbesar di Asia Tenggara. Apalagi, keputusan Washington menjamu Prabowo muncul di tengah meningkatnya ketegangan Amerika-China yang mengguncang kawasan Asia.
Baca juga : Dubes Amerika Sung Kim, Dari Filipina Lanjut Tugas Ke Jakarta
Media itu menyebut, Amerika sebenarnya ragu-ragu mengundang Prabowo. Namun, melihat kedekatan Prabowo dengan Rusia dan China, AS memutuskan untuk segera memberikan visa kepada Prabowo.
Kedekatan Prabowo dengan Rusia dan China itu, memang begitu terbuka. Menteri Pertahanan China, Wei Fenghe misalnya mengunjungi Indonesia sebagai bagian dari tur empat negara, bulan lalu. Prabowo juga diundang ke Rusia menghadiri pagelaran militer.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya