Dark/Light Mode

Bantu Petani, Pemerintah Dorong Penyerapan Karet Alam

Sabtu, 26 September 2020 14:18 WIB
Karet alam. (Foto: Ist)
Karet alam. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Indonesia mendorong peningkatan konsumsi karet alam di dalam negeri untuk meningkatkan kesejahteraan petani karet alam di tengah situasi pandemi Covid-19. Hal ini juga untuk menjaga kestabilan pasar karet alam di tingkat global. 

Keputusan itu disepakati Indonesia bersama Thailand dan Malaysia yang tergabung dalam International Tripartite Rubber Council (ITRC) pada pertemuan virtual yang berlangsung 22--23 September 2020.

“Sebagai negara produsen karet alam terbesar kedua di dunia, Indonesia turut merasakan dampak pandemi Covid-19 di sektor karet alam,” ujar Plh. Direktur Perundingan APEC dan Organisasi Internasional Kementerian Perdagangan, Antonius Yudi Triantoro dalam keterangannya, Sabtu (26/9).

Baca juga : Sandra Dewi, Pernah Pacaran Beda Keyakinan

Untuk itu, kata dia, Indonesia bersama dua negara produsen karet alam lainnya berkolaborasi merumuskan upaya konkret guna memastikan petani karet tetap mendapatkan harga yang baik di tengah situasi yang tidak menentu seperti sekarang ini.

Yudi menjelaskan, pandemi Covid-19 mengakibatkan munculnya beragam kebijakan, seperti pembatasan keluar-masuk barang, penundaan pembelian karet, hingga karantina wilayah (lockdown). Untuk itu, Indonesia bersama Thailand dan Malaysia terus berkomitmen menjaga keseimbangan pasokan dan permintaan karet alam di pasar global, termasuk memastikan konsumsi karet alam domestik yang signifikan agar pengurangan ekspor akibat pandemi dapat digantikan dengan penggunaan karet di dalam negeri.

“Kami akan terus berupaya memperjuangkan sektor karet alam demi jutaan petani yang menggantungkan hidupnya pada komoditas ini. Banyak peluang yang bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan konsumsi karet alam seperti penggunaan karet sebagai campuran aspal, maupun produk barang jadi karet yang permintaannya meningkat akibat pandemi Covid-19 seperti sarung tangan karet dan karet perisai radiasi,” lanjut Yudi.

Baca juga : Pertiwi Indonesia Gelar Gerakan Berbagi Handphone

Tidak hanya itu, saat ini ketiga negara bekerja sama dengan lembaga penelitian di masing-masing negara untuk melakukan penelitian dan pengembangan produk berbasis karet alam lainnya. ITRC juga berkomitmen melanjutkan dan memperbaiki implementasi Supply Management Scheme (SMS) yang berperan penting dalam mencapai keseimbangan pasokan dan permintaan karet alam di pasar global. 

Karet alam merupakan komoditas ekspor pertanian kedua terbesar Indonesia. Pada 2019, total ekspor karet alam Indonesia tercatat sebanyak 2,58 juta ton dengan nilai 3,65 miliar dolar AS. Persentase ekspor tersebut meliputi 79 persen dari produksi karet alam, sedangkan 21 persennya dikonsumsi pasar domestik.

Sebagai penghasil kedua terbesar karet alam di dunia, pada 2019 Indonesia memproduksi 3,30 juta ton dari lahan perkebunan karet seluas 3,68 juta hektare. Sebanyak 85 persen lahan perkebunan dimiliki dan dibudidayakan oleh 2,2 juta petani karet. [DIT]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.