Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Huruf P Ambruk Kena Angin, KPK Jadi KK

Jumat, 23 November 2018 05:26 WIB
Hujan deras dan angin kencang, ikut menyapu huruf
Hujan deras dan angin kencang, ikut menyapu huruf "P" pada Gedung KPK, Kuningan, Jakarta pada Kamis (22/11). (Foto: panrita.news)

RM.id  Rakyat Merdeka - Hujan deras dan angin kencang mengguyur sebagian wilayah Jakarta, Kamis (22/11) sore. Selain menimbulkan genangan dan merobohkan pohon, angin kencang juga menerpa Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Huruf P pada logo KPK yang menempel di pucuk gedung merah putih di Jalan Kuningan Persada, Jakarta Selatan, itu ambruk. Hilang tersapu angin kencang. Hilangnya huruf P di tulisan KPK sehingga KPK tinggal KK jadi bahan gunjingan netizen. "Iya itu gara-gara tadi pas hujan sama angin kencang. Kayaknya jatuh, tapi belum tahu jatuh ke mana," kata seorang penjaga keamanan KPK, Kuswanto.

Di jagat maya, peristiwa ambrolnya huruf P jadi bahan perbincangan netizen. Tak sedikit yang mengaitkannya dengan situasi politik saat ini. Di Twitter, akun @gatmaulana mengabarkan kejadian ini dalam cuitannya. "Huruf "P" Kantor #KPK tersapu angin hujan siang ini," cuitnya disambut @MariodeLima5. "KPK "P"-nya mana?" kicaunya menyertakan foto logo KPK.

Akun @MarkusHenoch mengaitkannya dengan politik. "P stands for.... Becandaaa, gue becandaaaa," cuitnya. Netizen lain memilih bergurau seperti akun @ceplekk. "Waaaah anginnya perlu di-ott tuh (operasi tangkap tangan)," cuit dia disamber @BonnyPopeye. "Wah harus diusut nih, materialnya jangan-jangan buatan aseng". Akun @klementonie ikutan komentar. "Setelahnya jadi bahan gorengan, logo KPK ancur karena adzab dll," cuitnya.

Baca juga : Rekening Diblokir KPK, Lucas Tak Terima

Di link berita terkait, netizen membanjiri kolom komentar dengan sindiran dan klenik. Pembaca dengan nama Josh Frendy bertanya-tanya. "Pertanda apa ya...wkwkwkkw," tulisnya disambut Meregeheshe. "Semoga semua karyawan & pimpinan KPK meluruskan niat dan perilaku mereka melalui pertanda ini," begitu katanya. Akun Nurfah Rahmah meledek. "Hahaha. Itu kebetulan atau Allah emang menunjukkan sebenarnya ya. KPK Komite Pemberantasan Korupsi, jadi KK Komite Korupsi," tulisnya. Netizen pemilik nama Boncu Saja mengamini. :Nggak ada P jadinya Komisi Korupsi dong?" ujarnya. Akun @Onoy89 nyamber. "Komisi Pilih Kasih," begitu cuitnya. 

Hujan deras dan angin kencang yang terjadi pada sore kemarin (22/11), juga memunculkan fenomena hujan es di daerah Simpang Susun Semanggi, Jakarta Selatan dan di sejumlah daerah di Jakarta Pusat. Selain itu, pohon tumbang juga menimpa beberapa kendaraan dan bangunan di sejumlah wilayah Jakarta Pusat.

Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan fenomena hujan deras disertai angin kencang serta hujan es adalah hal biasa. Ini terjadi karena transisi musim kemarau ke musim hujan, atau sebaliknya. Ini fenomena cuaca alamiah yang biasa terjadi. "Kejadian hujan es disertai petir dan angin kencang berdurasi singkat, lebih banyak terjadi pada masa transisi musim," ujar Kepala Bagian Humas BMKG Hari Tirta dalam keterangan tertulisnya, kemarin (22/11).

Baca juga : Bacakan Pledoi, Zumi Zola Mewek

Fenomena ini diindikasikan oleh perubahan suhu udara pada malam hari, yang biasanya terasa lebih panas. Satu hari sebelumnya, udara pada malam hingga pagi hari terasa panas, diakibatkan radiasi matahari. Menurut Tirta, perubahan udara sudah mulai berubah sejak pukul 22.00 WIB hingga 07.00 WIB. Pada pukul 10.00 WIB, awan menunjukkan perubahan. 

Di antaranya, akan terlihat berwarna abu-abu yang menjulang tinggi seperti kembang kol. Tahap berikutnya, awan akan cepat berubah warna menjadi abu-abu atau hitam yang dikenal dengan awan cumulonimbus.

"Jika satu hingga tiga hari berturut-turut tidak ada hujan pada musim transisi, ada indikasi potensi hujan lebat yang pertama kali turun, akan diikuti angin kencang. Baik yang masuk dalam kategori puting beliung maupun yang tidak," jelasnya. [FAQ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.