Dark/Light Mode

Hasil Riset I2: Jokowi Dapat Nilai 66 Dari Netizen

Senin, 26 Oktober 2020 08:27 WIB
Presiden Jokowi (Foto: Instagram/jokowi)
Presiden Jokowi (Foto: Instagram/jokowi)

RM.id  Rakyat Merdeka - Media sosial telah menjelma menjadi ruang publik yang mampu membentuk opini masyarakat, termasuk tentang citra pemerintahan. Sepanjang tahun pertama periode II, kinerja pemerintahan Presiden Jokowi tak lepas dari perbincangan netizen alias warganet di media sosial. 

"Perbincangan mengenai Jokowi paling banyak di media Twitter, sesuai karakter Twitter sebagai tempat isu-isu sosial dan politik disemai," ujar Direktur Komunikasi Indonesia Indicator (I2) Rustika Herlambang saat memaparkan hasil risetnya bertajuk "Presiden Jokowi di Media Sosial " di Jakarta,  Senin (26/10). 

Indonesia Indicator mencatat, nilai rapor kinerja pemerintahan Jokowi di tahun pertama periode II di mata netizen yang aktif di Twitter mencapai 66. Penilaian itu didasarkan pada sentimen percakapan netizen terkait segala hal tentang Jokowi selama satu tahun terakhir. "Sentimen positif yang diberikan netizen terhadap Jokowi di Twitter mencapai 31 persen dan sentimen netral 35 persen," kata Rustika. 

Baca juga : Halal: Kenapa Kalah Dari Brasil?

Sedangkan, sentimen negatif diberikan netizen kepada kinerja pemerintahan Jokowi di Twitter mencapai 34 persen. Menurut Rustika, persentase dari setiap sentimen menunjukkan angka yang hampir sama, bahwa ada dinamika dan tarik menarik, pro dan kontra, pada berbagai aktivitas dan kebijakan Jokowi. 

Indonesia Indicator mencatat, total pembicaraan netizen di Twitter tentang Jokowi sepanjang 20 Oktober 2019 hingga 30 September 2020 mencapai 12.406.844 cuitan, yang berasal dari 2.522.575 akun. Berdasarkan jenis kelamin, akun Twitter yang aktif memperbincangkan Jokowi di Twitter sekitar 58 persen pria dan 42 persen perempuan. “Menariknya, akun perempuan memiliki sentimen positif lebih tinggi terhadap Jokowi,” ungkap Rustika.

Dari semua akun, sebanyak 94,1 persen adalah akun manusia dan 5,9 persen akun robot. "Sebanyak 85 persen netizen yang aktif memperbincangkan Jokowi adalah milenial," ungkap Rustika. 

Baca juga : Taspen Raih Peringat Triple A Dari Pefindo

Perlu pula menjadi catatan, sebanyak 85,1 persen cuitan berupa retweet atas pendapat netizen lainnya. Retweet bisa diartikan bersepakat pada cuitan awal, meski berpotensi sebagai bentuk akun buzzer atau penggaung isu. Hanya 11,1 persen berupa postingan asli, dan sisanya adalah bentuk reply. 

Respons Terhadap Kinerja 
Berdasarkan analisis percakapan terkait Jokowi sepanjang setahun terakhir, Rustika melihat adanya korelasi yang cukup kuat antara netizen dengan Jokowi. Pada setiap pernyataan, aktivitas, maupun kebijakan yang disampaikan Jokowi senantiasa direspons oleh netizen, baik dengan sikap suportif namun juga kritis.  

Media mainstream online masih menjadi pemicu isu-isu yang berkembang di Twitter. Hal tersebut, lanjut Rustika, dilihat dari kontributor terbesar yang memberikan informasi dan cuitan terkait Jokowi berasal dari berita dan akun media online di Twitter. 

Baca juga : Riset I2: Nilai Rapor Kinerja Jokowi Di Media Capai 76 Dengan Catatan

Penanganan Covid-19 merupakan isu yang menggerakkan percakapan terbesar di Twitter, dengan jumlah percakapannya mencapai 1.803.438 tweet. Isu ini menduduki porsi 14,5 persen dari seluruh percakapan, direspons netizen dengan pro dan kontra, dalam situasi dinamis. 
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.