Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Ramai Seruan Boikot Prancis

Kementerian Perdagangan Ajak Konsumen Beli Buatan Indonesia

Selasa, 3 November 2020 07:05 WIB
Ramai Seruan Boikot Prancis Kementerian Perdagangan Ajak Konsumen Beli Buatan Indonesia

RM.id  Rakyat Merdeka - Kementerian Perdagangan (Kemendag) mengajak masyarakat untuk lebih mencintai produk lokal di tengah ramainya ajakan boikot produk Prancis.

Direktur Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga (PKTN) Kemendag, Veri Anggrijono menyatakan, bahwa pihaknya tidak punya kapasitas untuk ikut mendukung seruan boikot.

Namun demikian dalam situasi ini alangkah baiknya jadi momentum bagi masyarakat untuk lebih memilih belanjakan produk buatan lokal.

"Pemboikotan itu di luar kapasitas kami. Tapi kami mencoba menyampaikan bagaimana yang sudah terlanjur fanataik terhadap produk impor sekarang kembali ke produk buatan Indonesia," ujar Veri dalam diskusi virtual bertema Perlindungan Konsumen Menuju Indonesia Maju yang disiarkan via Zoom.

Baca juga : Hari Pangan Sedunia 2020, Petani Muda dan Kementan Serukan Gerakan Berkebun

Media Gathering ini merupakan rangkaian kegiatan dalam memperingati Hari Konsumen Nasional (Harkonas) 2020.

Hadir secara live Ketua Badan Perlindungan Konsumen Nasional (BPKN) Rizal E. Halim, beserta 2 (dua) orang influencer media sosial, yaitu Melody Nurramdhani Laksani sedangkan Tasya Kamila hadir secara virtual. Serta awak media yang juga meliput secara virtual.

Veri melanjutkan kembali, kebanyakan orang memilih produk impor terutama merek Prancis karena melihat merek dan kualitas. Padahal produk jika dilihat kembali hasil tekstil karya anak negeri tidak kalah berkualitas.

Bedanya hanya dimerek. Kecintaan produk lokal masih perlu ditingkatkan. Dengan membeli produk lokal apalagi buatan usaha kecil menengah diyakini bisa ikut membantu pertumbuhan ekonomi nasional.

Baca juga : Tak Berdampak Signifikan, Boikot Produk Prancis Cuma Rugikan Buruh Tanah Air

"Bahkan banyak produk kita terutama tekstil yang kualitasnya tidak kalah dari asing," imbuhnya.

Dia menyebut indeks kepercayaan konsumen Indonesia kebanyakan hanya mengetahui.

Very berharap konsumen kedepannya jauh lebih kritis dan bangga produk lokal. Pada kondisi ramai pemboikotan dia mengajak konsumen untuk mencintai produk lokal.

"Kalau di pameran-pameran berkelas itu mohon maaf saya tidak sebut merek. Itu merek impor sangat terkenal. Saya tahu persis itu produknya dari Indonesia yang kita ekspor tanpa label balik lagi pakai label harganya," tegasnya.

Baca juga : Seruan Boikot Produk Prancis Bikin Pedagang dan Konsumen Menjerit

Seperti diketahui, boikot produk Prancis ramai diserukan sekelompok masyarakat di Indonesia dan berbagai negara.

Langkah itu dianggap sebagai bentuk protes dan aksi nyata atas sikap Presiden Prancis Emmanuel Macron yang telah menghina Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wasallam (SAW) dan Islam.

Disamping itu, sebelumnya Veri juga mengharapkan masyarakat menjadi konsumen yang kritis dalam mengkonsumsi barang atau jasa. Apalagi khususnya dalam masa pandemi dimana perdagangan dengan sistem elektronik makin marak.

"Kita sebagai konsumen punya hak. Dengan adanya transaksi perdagangan secara online ini, kami berharap jadilah konsumen yang cerdas. Tidak gampang teriming-imingi," ujarnya. [JAR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.