Dark/Light Mode

Rokhmin Paparkan Strategi Pengembangan Minapolitan Di Dumai

Selasa, 27 Oktober 2020 22:15 WIB
Koordinator Penasehat Menteri Perikanan dan Kelautan Rokhmin Dahuri (kanan). (Foto: Istimewa)
Koordinator Penasehat Menteri Perikanan dan Kelautan Rokhmin Dahuri (kanan). (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Koordinator Penasehat Menteri Perikanan dan Kelautan Rokhmin Dahuri memaparkan strategi pengembangan kawasan Minapolitan atau Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu Kota Dumai. Senin (26/10), Rokhmin melakukan kunjungan ke daerah itu atas undangan Wali Kota Dumai Zulkifli AS. Kawasan Minapolitan yang akan dikembangkan terletak di wilayah Kecamatan Sungai Sembilan.

Di sana, Guru Besar Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor (IPB) ini menyampaikan pemaparan terkait strategi pembangunan berbasis inovasi dan SDA untuk meningkatkan daya saing, pertumbuhan ekonomi inklusif, serta kesejahteraan masyarakat Kota Dumai. Rokhmin menyatakan, ada peluang yang bisa mendukung pembangunan di Dumai lebih baik ke depannya. Yakni pertambahan jumlah penduduk dan peningkatan permintaan barang dan jasa, khususnya pariwisata dan ekonomi kreatif berbasis Industri 4.0. Selain semakin terbukanya konektivitas dengan wilayah-wilayah lain maupun dengan dunia (Jalan Tol PKU-Dumai).

Baca juga : Libur Panjang, Penerbangan Naik, Pertamina Siaga Avtur

Namun, Kota Dumai juga masih dihadapkan pada sejumlah kendala. Di antaranya, sektor pertanian dan perikanan masih dilakukan secara tradisional, pengangguran dan kemiskinan, masalah abrasi pantai, dan kerusakan lingkungan. "Daya tarik kota relatif rendah, kesiapan ekosistem Industri 4.0 rendah, keterbatasan APBD dan akses permodalan, iklim investasi dan kemudahan berbisnis kurang kondusif serta tantangan kualitas SDM," sebut Ketua Umum Masyarakat Akuakultur Indonesia ini.

Rokhmin menjelaskan, wilayah Kota Dumai sangat strategis. Sebab, berada pada jalur pelayaran internasional Selat Malaka, yang merupakan wilayah hinterland kawasan segitiga pertumbuhan Indonesia-Malaysia-Singapura (IMS-GT) dan Indonesia-Malaysia-Thailand (IMT-GT). Laut Kota Dumai berada di WPP 571, dengan potensi SDI 425.443 ton per tahun. "Pada 2019, produksi perikanan tangkap laut Dumai sebesar 650,88 ton atau 0,15?ri potensi WPP 571," ungkapnya. 

Baca juga : Bamsoet Minta ICMI Muda Sebarkan Semangat Nasionalisme

Untuk produksi perikanan budidaya di Dumai pada 2019 mencapai 302,08 ton. Kontribusi terbesar berasal dari kolam (80,8 persen), KJT 9,9 persen, tambak 6,0 persen, dan KJA 3,2 persen.

Minapolitan adalah konsepsi pembangunan ekonomi kelautan dan perikanan berbasis kawasan berdasarkan prinsip-prinsip terintegrasi, efisiensi, berkualitas dan percepatan. Wali Kota Dumai Zulkifli AS menerangkan, daerah yang dipimpinnya memiliki potensi yang sangat besar di bidang perikanan. Khususnya di kawasan Sungai Sembilan. [SAR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.