Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Namanya Dicatut Di Pilgub Kalteng, Indikator Kasih Kesempatan Pelaku Minta Maaf
Sabtu, 7 November 2020 18:15 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Lembaga survei Indikator Politik Indonesia (IPI) disabotase oknum tidak bertanggungjawab terkait elektabilitas peserta Pilkada Kalimantan Tengah.
Sabotase itu dikemas dalam bentuk gambar tabel perolehan suara dua pasangan calon Pilkada Kalteng. Khususnya melalui media sosial Facebook yang mengatasnamakan dirinya Indikator Pusat Kajian Opini Publik.
Baca juga : Suara Masih Dihitung, Biden Dan Trump Masih Punya Kesempatan Menang
Divisi Komunikasi dan Media IPI, F Hidayat mengatakan, masih menunggu permohonan maaf dari pihak yang telah menyebarkan informasi tersebut, dan meminta segera mencabut serta menghapus dari status Facebook yang pernah ditayangkan. "Belum ada upaya jalur hukum karena kami masih menunggu tanggapan dari yang bersangkutan dulu,” kata Hidayat, Sabtu (7/11).
Hidayat menekankan, IPI tidak pernah mempublikasikan data survei Pilkada Kalteng, baik dalam bentuk gambar, grafis, dan sejenisnya. Hidayat juga meluruskan bahwa nama Indikator Pusat Kajian Opini Publik yang tertera dalam infografik yang disebarkan, bukan dan tidak ada hubungan sama sekali dengan lembaga survei IPI pimpinan Burhanudin Muhtadi.
Baca juga : Ada Demo Di Depan Kantor Kedubes Prancis, Lalu Lintas Dialihkan
"Sebagai informasi, logo, identitas dan publikasi Indikator Politik Indonesia bisa dicek di web resmi: www.indikator.co.id," ujar Hidayat.
Hidayat menduga ada pihak yang dengan sengaja menggunakan nama Indikator untuk memanipulasi publik. Seakan-akan nama Indikator Pusat Kajian Opini Publik tersebut adalah bagian dari Indikator Politik Indonesia. “Oleh sebab itu kami meminta pihak bersangkutan untuk segera mencabut, menghapus, postingan gambar tersebut dan meminta maaf,” tegas Hidayat.
Baca juga : Menpora : Persatuan Jadi Kunci Menjaga Keselamatan Bangsa
Pihaknya juga berharap lembaga yang menamakan dirinya Indikator Pusat Kajian Opini Publik tersebut, segera memberikan penjelasan agar tidak menimbulkan kebingungan di kalangan masyarakat Kalteng. [UMM]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya