Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Semangat Masih Menggelora, Hima Persis DKI Bertekad Terus Aksi Tolak UU Ciptaker

Senin, 9 November 2020 15:39 WIB
Sampul salinan naskah UU Cipta Kerja (Foto: Istimewa)
Sampul salinan naskah UU Cipta Kerja (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Semangat Pimpinan Wilayah Himpunan Mahasiswa Persatuan Islam (PW Hima Persis) DKI Jakarta menolak Undang-Undang Cipta Kerja (UU Ciptaker) masih menggelora. Meski UU itu sudah ditandatangani Presiden Jokowi, Hima Persis DKI Jakarta keukeuh ingin ada pembatalan. Mereka pun bertekad akan terus menggelar aksi unjuk rasa.

“PW Hima Persis DKI Jakarta telah berkomitmen untuk terus menyuarakan aspirasi masyarakat. Kami akan terus melakukan aksi dan teatrikal yang mengisyaratkan bahwasannya PW Hima Persis DKI Jakarta menolak keras Undang-Undang ini,” ucap Ketua Bidang Politik dan Hukum PW Hima Persis DKI Jakarta Musthafa Bayyin, Senin (9/11).

Baca juga : Senin, Buruh Gelar Aksi Di MK Tolak UU Ciptaker

Dia menyatakan, pihaknya menyayangkan Presiden Jokowi tetap menandatangani UU tersebut. Padahal, penolakan terhadap UU ini sangat deras. Selain itu, di dalamnya masih ada kesalahan pengetikan dan pasal-pasal yang dipandangnya janggal. “Melihat begitu banyaknya kecacatan dan semakin terbukanya kejanggalan dari pengesahan UU ini, kami semakin yakin untuk menolak undang-undang ini,” ucapnya.

Bayyin juga mengkritisi berbagai pernyataan pemerintah yang mengatakan bahwa massa aksi yang turun ke jalan untuk demonstrasi tidak membaca terlebih dahulu naskah UU Ciptaker. Padahal, dia melihat, pemerintah juga tidak membaca semua isi UU itu. Buktinya, masih ada kesalahan dalam pengetikan.

Baca juga : Misbakhun Manfaatkan Reses Di Pasuruan Untuk Sosialisasi UU Ciptaker

“Sekarang dapat kita lihat siapa yang tidak membaca undang-undang ini? Saya rasa, mahasiswa, sebagai kaum intelektual, pasti mengkaji setiap isu terlebih dahulu sebelum turun aksi,” ungkapnya. [USU]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.