Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Putuskan Mata Rantai Penularan Covid
Klaster Kerumunan, Tolong Sukarela Tes Covid Ya..
Jumat, 20 November 2020 17:39 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Ketua Satgas Covid-19, Letjen Doni Monardo mengatakan, semua pihak harus mendapat pemahaman yang baik tentang ancaman virus Corona.
Pengetahuan terhadap bahaya Covid-19 harus terus ditingkatkan dan menjadi kesadaran setiap individu.
Baca juga : Tolong, Jangan Sia-siakan Pengorbanan Kerja Nakes
Hal itu disampaikan Doni Monardo, saat melakukan kunjungan kerja kesiapsiagaan erupsi Gunung Merapi di Boyolali Jawa Tengah, Jumat (20/11).
Doni pun menceritakan contoh kerumunan, yang bermuara pada munculnya klaster Covid. Misalnya saja, pertemuan Jamaah Tabligh di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan pada Maret 2020.
Baca juga : Cegah Kerumunan, Tokoh Agama Harus Jadi Suri Tauladan
"Akibat kegiatan itu, ribuan orang terpapar Covid 19. Baik yang berasal dari Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Tengah, Gorontalo, Sulawesi Selatan dan peserta dari Pulau Jawa," ujar mantan Sekretaris Jenderal Dewan Ketahanan Nasional (Sesjen Wantanas) itu.
Pada Juni 2020, saat berkunjung ke Banjarmasin, Doni menerima laporan dari Kepala Dinas Kesehatan Kalimantan Selatan. Ternyata, ada 2.000 warga Kalimantan Selatan yang ikut kegiatan Jamaah Tabligh di Gowa, Sulawesi Selatan. Dari total 2.000 warga, baru 900 orang yang melaporkan diri.
Baca juga : Limbah Medis Melonjak Drastis Selama Pandemi
"Dari penjelasan Kepala Dinas Kesehatan Kalimantan Selatan anggal 7 Juni 2020, ada 68 warga yang meninggal setelah mengikuti kegiatan tersebut. Itulah yang membuat Kalimantan Selatan menjadi zona merah, salah satu dari delapan provinsi dengan kasus tertinggi ketika itu," ungkap Doni.
Karena itu, harus dipahami, Covid-19 ini adalah ancaman nyata. Bukan konspirasi. Bukan rekayasa. Mereka yang menjadi korban adalah lansia, dan orang dengan penyakit penyerta atau komorbid seperti komorbid hipertensi, diabetes, jantung, ginjal, dan lainnya.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya