Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
RM.id Rakyat Merdeka - Belum lama ini, sejumlah negara melaporkan adanya kasus mutasi baru dari virus Corona. Mutasi baru dari virus Corona, disinyalir lebih berbahaya dari virus lama.
Terkait hal ini, Ahli Mikrobiologi Universitas Padjadjaran Dr. Mia Miranti MP menjelaskan, virus Corona mudah bermutasi karena termasuk ke dalam kelompok virus RNA (ribonucleic acid).
Baca juga : Jangan Kelewat Risau, Asalkan Patuhi Prokes
RNA merupakan salah satu jenis dari asam nukleat, yang menjadi ciri bahwa virus dikategorikan sebagai makhluk hidup.
Hasil penelitian di beberapa jurnal ilmiah menyebut, kelompok virus RNA memang mudah mengalami mutasi. Ketika virus Corona menginfeksi satu tubuh inang, maka RNA-nya akan melakukan replikasi atau berkembang biak.
Baca juga : West Ham Vs Brighton, Uji Ketajaman Si Palu Di Kandang
“Replikasi virus ini tidak ada yang tidak menyebabkan penyakit pada inangnya. Karena dia akan mengambil alih sistem kerja sel inang, untuk proses reproduksi dia,” ujar Mia seperti dilansir situs resmi Unpad, Senin (28/12).
Mia menyebut, virus Corona sebenarnya sudah sering mengalami mutasi. Mutasi dilakukan untuk menyesuaikan diri dengan sel inangnya. Sejak dari Wuhan, China, virus Corona sudah mengalami mutasi sehingga dia mampu bertahan pada rentang suhu 5 – 10 derajat Celcius.
Baca juga : Virus Corona Sudah Sampai Antartika
Ketika menyebar ke Iran dan kawasan Timur Tengah, Mia memperkirakan, virus telah mengalami mutasi kembali yang memungkinkan dia tahan terhadap suhu panas.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya