Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Pencarian Black Box Sriwijaya Air Mengerucut Di Lima Titik Perairan Pulau Laki

Selasa, 12 Januari 2021 13:01 WIB
Tim gabungan tengah mencari black box dan puing pesawat Sriwijaya Air SJ 182. (Foto: BKIP Kemenhub)
Tim gabungan tengah mencari black box dan puing pesawat Sriwijaya Air SJ 182. (Foto: BKIP Kemenhub)

RM.id  Rakyat Merdeka - Komandan Satuan Tugas Laut (Dansatgasla) Operasi SAR Sriwijaya Air Laksamana Pertama Yayan Sofyan menyebut, pencarian black box pesawat Sriwijaya Air SJ 182 mengerucut di lima titik. Lima titik ini tersebar di perairan Pulau Laki, Kepulauan Seribu, Jakarta.

"Ada lima titik penyelaman dengan radius sekitar 20 meter," kata Yayan di KRI Rigel-933 kepada para awak media, Selasa (12/1).

Baca juga : Investigasi Awal KNKT, Sriwijaya Air Nggak Meledak Di Udara

Penentuan lima lokasi penyelaman ini berdasarkan pemetaan dan analisis yang dilakukan KRI Rigel dibantu oleh seluruh sumber daya yang ada. "Alat yang digunakan di antaranya magnetometer, HIPAP dan multibeam echosounder," terang dia.

Sehari sebelumnya, area pencarian berbentuk segitiga, 100 meter kali 100 meter kali 80 meter. Di area pencarian tersebut, tim gabungan memperoleh empat kantong puing pesawat.

Baca juga : BKS: Asuransi Korban Sriwijaya Air Harus Cepat Diberikan

Selanjutnya, Tim Dislambair akan melakukan penguraian pada potongan-potongan material dari puing-puing pesawat yang kemungkinan besar diduga menimbun kotak hitam.

Diketahui, pesawat Sriwijaya Air bernomor register PK-CLC dengan nomor penerbangan SJ 182 rute Jakarta-Pontianak hilang kontak pada Sabtu (9/1) pukul 14.40 WIB. Pesawat jatuh di antara Pulau Lancang dan Pulau Laki, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta.

Baca juga : Berduka, Kasus Sriwijaya Momentum Perbaiki Sistem Pemeliharaan Pesawat

Pesawat jenis Boeing 737-500 itu hilang kontak pada posisi 11 nautical mile di utara Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten. setelah melewati ketinggian 11.000 kaki dan pada saat menambah ketinggian di 13.000 kaki.

Berdasarkan data manifes, pesawat produksi tahun 1994 itu membawa 62 orang terdiri atas 50 penumpang dan 12 orang kru. Dari jumlah tersebut, 40 orang dewasa, tujuh anak-anak dan tiga bayi. Sedangkan 12 kru terdiri atas enam kru aktif dan enam kru ekstra. [FAQ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.