Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Dua Hari Tanpa Setrum

Akhirnya, Jaringan Listrik Terdampak Gempa Di Mamuju Normal Lagi

Minggu, 17 Januari 2021 19:26 WIB
Petugas PLN tenga memperbaiki jaringan listrik terdampak gempa di Mamuju, Sulawesi Barat. (Dok PLN)
Petugas PLN tenga memperbaiki jaringan listrik terdampak gempa di Mamuju, Sulawesi Barat. (Dok PLN)

RM.id  Rakyat Merdeka - Para pengungsi korban gempa di Kabupaten Mamuju, Provinsi Sulawesi Barat menyambut gembira setelah PLN berhasil menormalkan kembali listrik di wilayah terdampak.

"Selama dua hari kami mengungsi dalam kondisi gelap. Alhamdulillah, hari ini listrik mulai menyala," kata Rasyid, warga korban gempa bumi yang mengungsi di kawasan Simboro Kabupaten Mamuju.

Ia mengaku, selama dua hari pascagempa itu jaringan listrik terputus sehingga warga terpaksa menggunakan penerangan seadanya. Apalagi, kata Rasyid, warga di beberapa perumahan di kawasan Simboro, masih mengandalkan air sumur bor untuk kegiatan sehari-hari.

"Sehingga kami sangat kesulitan mendapatkan air untuk kebutuhan mandi, mencuci dan bersihbersih. Pada hari pertama pascagempa, kami mengandalkan air hujan namun kemarin tidak ada hujan sehingga kami sangat kesulitan air," katanya.

Baca juga : Telkomsel Pulihan Jaringan Komunikasi Di Mamuju Dan Majene

"Untungnya, hari ini aliran listrik sudah menyala sehingga walaupun kami masih mengungsi tetapi paling tidak kami sudah tidak kesulitan air dan alat komunikasi sudah bisa lancar," katanya.

Warga lainnya yang mengungsi di kawasan Stadion Mamuju Rudi juga menyampaikan kegembiraannya atas normalnya kembali jaringan listrik di Kabupaten Mamuju.

"Walaupun kami masih bertahan di sini (Stadion Mamuju) tetapi kami bisa mengisi daya telepon genggam kami dan tidak lagi harus mengantre menggunakan mobil," katanya.

Ia mengatakan, selama dua hari harga yang mengungsi harus antre mengisi daya telepon genggam menggunakan mobil. Warga, lanjut dia, tetap memilih bertahan di pengungsian karena khawatir masih akan terjadi gempa susulan.

Baca juga : Dengan Lampu Garam, Tempat Pengungsian Di Mamuju Jadi Terang

Apalagi ada isu yang menyebutkan akan terjadi gempa dengan magnitudo yang lebih besar dan akan disusul tsunami.

"Kami khawatir sebab ada isu yang menyebar melalui WhatsApp bahwa akan ada gempa susulan yang lebih besar yang akan diikuti gelombang tsunami. Sebagian warga ada yang mencoba ke luar dari Mamuju tapi saya dan keluarga lebih memilih bertahan," kata Rudi.

Komandan Kodim 1418 Mamuju Kolonel (Inf) Tri Aji Sartono meminta warga agar tidak mudah mempercayai informasi yang tidak jelas sumbernya.

Ia meminta masyarakat agar tetap tenang dan tidak panik, tetapi tetap harus waspada terhadap kemungkinan terjadinya bencana, termasuk banjir dan tanah longsor.

Baca juga : PLN Padamkan Sementara Aliran Listrik Di Wilayah Terdampak Banjir Kalimantan Selatan

"Kami mengimbau warga agar tidak percaya dengan informasi yang sumbernya tidak jelas dan tidak bisa dipertanggungjawabkan. Tetapi, kita harus tetap tenang dan waspada terkait kemungkinan terjadinya bencana," demikian Tri Aji Sartono. [FAZ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.