Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Menkes: Kesehatan Salah Satu Modal Utama Capai Target Indonesia Emas 2045
- Jangan Sampai Kehabisan, Tiket Proliga Bisa Dibeli di PLN Mobile
- Temui Cak Imin, Prabowo Ingin Terus Bekerjasama Dengan PKB
- Jaga Rupiah, BI Naikkan Suku Bunga 25 Bps Jadi 6,25 Persen
- Buntut Pungli Rutan, KPK Pecat 66 Pegawainya
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
3,5 Juta Pekerja Dirumahkan, 20 Ribu Warteg Gulung Tikar
Rakyat Miskin “BBM”= Benar-Benar Menderita
Minggu, 24 Januari 2021 07:50 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - 11 bulan digempur Corona, kehidupan rakyat miskin Benar-Benar Menderita (BBM). Apa buktinya? Ada data terbaru, 3,5 pekerja yang dirumahkan. Lalu, ada 20 ribu usaha Warteg terancam gulung tikar. Kasian ya...
Data 3,5 pekerja yang dirumahkan diungkapkan Menteri BUMN, Erick Thohir dalam Webinar Masyarakat Ekonomi Syariah 7th Indonesia Islamic Economic Forum (IIEF), Jumat (22/1). Ironisnya, pekerja yang dirumahkan, kata Erick, merupakan golongan usia produktif.
“Ada 53 persen atau sebagian besar berada di usia yang sangat produktif. Usia antara 18-30 tahun,” kata Erick.
Baca juga : Angka Kematian Capai 2 Ribu Per Hari, Negara Barat Minta Warganya Cabut Dari India
Selain yang dirumahkan, kata Erick, ada 3 juta angkatan kerja baru yang membutuhkan pekerjaan.
Selain masalah pengangguran, Corona juga berdampak bagi pelaku usaha kecil. Di Jabodetabek, sekitar 20 ribu pengusaha warteg atau warung tegal terancam gulung tikar.
Ketua Umum Koperasi Warung Nusantara (Kowantara) Mukroni mengatakan, ancaman itu nyata. Pasalnya, beban pengusaha warteg sangat berat di era pandemi ini. Harga bahan makanan naik, sementara omset terus anjlok.
Baca juga : Bantu Pekerja Informal & Ojol, 50 Warteg Di Jadetabek Gratiskan Makanan
“Sudah nggak kuat. Sewa warung tetap ditagih, omset menurun. Akhirnya ya lebih dari 20 ribu warteg itu tutup. Daripada buka tapi merugi terus,” katanya, kemarin.
Dia bilang lebih dari 50 ribu warga asal Tegal dan Brebes tersebar di seluruh wilayah Jabodetabek. Mereka umumnya menjadi pengusaha warteg. Namun, sejak pandemi Covid-19 melanda Indonesia, upaya bertahan dari tekanan ekonomi tak bisa berlangsung lama.
“Sekarang sudah banyak yang pulang ke daerahnya masing-masing. Sudah nggak bisa buka warung,” akunya
Baca juga : Presiden Brazil: Isolasi Diri Bikin Rakyat Miskin Menderita
Hal senada diutarakan Ketua Paguyuban Pedagang Warteg dan Kaki Lima se-Jakarta dan Sekitarnya (Pandawakarta), Puji Hartoyo. Kata dia, penerapan PSBB membuat pengusaha warteg menjerit.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya