Dark/Light Mode

Kasus Covid-19 Melonjak

Pengorbanan Nakes Sia-sia Jika Kita Masih Abai Prokes

Jumat, 29 Januari 2021 05:19 WIB
Sejumlah perawat beristirahat dengan mengenakan alat pelindung diri di Instalasi Gawat Darurat khusus penanganan COVID-19, (Foto : ANTARA FOTO/FB Anggoro/pras).
Sejumlah perawat beristirahat dengan mengenakan alat pelindung diri di Instalasi Gawat Darurat khusus penanganan COVID-19, (Foto : ANTARA FOTO/FB Anggoro/pras).

RM.id  Rakyat Merdeka - Selama pandemi Covid-19, sudah ada 647 tenaga kesehatan (nakes) meninggal akibat virus asal Wuhan, China itu.

Rinciannya, dokter yang meninggal sebanyak 289 orang. Kemudian, 27 dokter gigi, 221 perawat dan 64 bidan. Ditambah lagi 11 apoteker dan 15 tenaga laboratorium medik.

Data tersebut dihimpun dari tim mitigasi Ikatan Dokter Indonesia (IDI) sejak Maret 2020 hingga 27 Januari 2021.

Bahkan, berdasarkan perbandingan statis­tik testing dan populasi, kematian tenaga medis dan kesehatan di Indonesia merupakan yang tertinggi di Asia.

Baca juga : Pahami, Vaksin Bukan Obat Sakit

“Dan tiga besar di seluruh dunia,” kata Ketua Tim Mitigasi PB IDI dr Adib Khumaidi Sp.OT dalam siaran persnya, kemarin.

Adib merinci secara, dari 289 dokter yang meninggal, terdiri dari 161 dokter umum dan 123 dokter spesialis, serta lima residen.

Keseluruhannya berasal dari 26 IDI tingkat provinsi dan 116 tingkat kabupaten/kota yang tersebar di 30 provinsi di Indonesia.

Untuk itu, Adib mewanti-wanti Pemerintah dan masyarakat bersama-sama mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19 di masa yang akan datang. Mulai dari dampak libur panjang Natal dan akhir tahun, hingga potensi lonjakan kasus pada saat menjelang Lebaran 2021.

Baca juga : Ingat, Taat Prokes Saja Bisa Kena, Apalagi Yang Bandel...

“Ini belum puncak pandemi, karena kita sangat tergantung mobilitas. Ada aktivitas dari long weekend, nanti berhadapan dengan kondisi persiapan Lebaran yang harus men­jadi perhatian kita juga,” jelasnya.

Adib juga meminta Pemerintah Pusat dan daerah fokus melakukan upaya testing, tracing dan treatment (3T) secara masif dan berkelanjutan.

Tujuannya, untuk mengetahui kondisi kesehatan para nakes yang bertugas menangani pasien Covid-19 sedini mungkin.

“Saat ini, angka testing di Indonesia baru mencapai kurang dari 5 persen dari total populasi penduduk Indonesia,” keluh Adib.

Baca juga : Lindungi Anak Dari Covid-19, Mama, Papa Bisa Lakukan Ini

dr Andi Khomeini Takdir mengatakan, tidak mudah mengganti dokter dan tenaga kesehatan yang meninggal dengan yang baru. Apalagi yang punya tingkat kepakaran dan kompetensi tinggi. “Vaksinasi semua nakes Januari hingga Februari,” pintanya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.