Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Pebulutangkis Muda Indonesia Syabda Perkasa Wafat Usai Kecelakaan
- Ini Sederet Prestasi Almarhum Syabda Perkasa Belawa
- Awal Pekan, Rupiah Masih Kurang Tenaga
- Dubes RI Untuk Inggris Desra Jamu Dan Semangati Tim Indonesia Di All England
- Incar Pasar Anak Muda, Bank Mandiri Relaunching Kartu Kredit Khusus Pegolf
Ganjar: Gerakan Jateng Di Rumah Saja Bukan Sinyal Lockdown
Jumat, 5 Februari 2021 10:53 WIB

RM.id Rakyat Merdeka - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berharap, Gerakan Jateng di Rumah Saja dapat menjadi momen bagi warganya, untuk lebih berempati terhadap tenaga kesehatan yang berjuang di garda terdepan penanganan Covid-19. Juga kepada para penggali makam, dan siapa saja yang telah menjadi korban Covid.
"Cerita di rumah saja sebenarnya sudah digaungkan sejak awal. Tidak mendadak. Sekarang kita ingatkan lagi, sekaligus sebagai wujud empati kita pada tenaga medis, tukang gali kubur,” ujar Ganjar dalam wawancara live dengan TVRI, Kamis (4/2) malam.
Berita Terkait : DKI Siap Lockdown Pada Akhir Pekan..!
Pengorbanan dua hari ini juga dapat digunakan sebagai momen hening cipta. Terutama untuk membayangkan perasaan dari keluarga dari penderita Covid-19 yang meninggal dunia.
"Mereka nggak bisa memandikan, bahkan melihat keluarganya yang meninggal (karena Covid-19) itu lho. Maka yuk, kita hanya berkorban dua hari saja kok. Kita bantu para nakes agar bisa sedikit bernapas lega,” ujarnya.
Berita Terkait : Cakupan Vaksinasi Tinggi, Jateng Dipuji Mendagri Dan Menkes
Soal tidak adanya sanksi dalam penerapan gerakan ini, Ganjar mengaku tak ingin menghukum rakyat. Sebab menurut Ganjar, konteks dari gerakan ini adalah membangun perilaku dan kesadaran.
"Kalau hukuman, rasa-rasanya, saya kok nggak mau menghukum rakyat saya ya. Tapi Jawa Tengah punya Perda (Nomor 11) Tahun 2013. Itu sudah diatur, dan ini (gerakan Jateng di Rumah Saja) bicaranya adalah dua hal, yaitu regulasi berjalan tetapi kesadaran juga terbangun,” jelasnya.
Berita Terkait : Anies Siap Siaga
Ditanya apakah gerakan ini sebagai sinyal penerapan lockdown, Ganjar secara tegas menjawab tidak. Menurutnya, gerakan ini adalah untuk menegakkan kembali disiplin protokol kesehatan yang menurun.
“Kita sedang belajar disiplin, bukan lockdown. Karena faktanya kedisiplinan masyarakat sudah mulai menurun, dan ini yang kita coba lakukan dengan cara lebih persuasif,” tandasnya.
Selanjutnya
Tags :
Berita Lainnya