Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Ganjar: Gerakan Jateng Di Rumah Saja Bukan Sinyal Lockdown

Jumat, 5 Februari 2021 10:53 WIB
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo (Foto: Humas Jateng)
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo (Foto: Humas Jateng)

RM.id  Rakyat Merdeka - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berharap, Gerakan Jateng di Rumah Saja dapat menjadi momen bagi warganya, untuk lebih berempati terhadap tenaga kesehatan yang berjuang di garda terdepan penanganan Covid-19. Juga kepada para penggali makam, dan siapa saja yang telah menjadi korban Covid.

"Cerita di rumah saja sebenarnya sudah digaungkan sejak awal. Tidak mendadak. Sekarang kita ingatkan lagi, sekaligus sebagai wujud empati kita pada tenaga medis, tukang gali kubur,” ujar Ganjar dalam wawancara live dengan TVRI, Kamis (4/2) malam.

Baca juga : DKI Siap Lockdown Pada Akhir Pekan..!

Pengorbanan dua hari ini juga dapat digunakan sebagai momen hening cipta. Terutama untuk membayangkan perasaan dari keluarga dari penderita Covid-19 yang meninggal dunia.

"Mereka nggak bisa memandikan, bahkan melihat keluarganya yang meninggal (karena Covid-19) itu lho. Maka yuk, kita hanya berkorban dua hari saja kok. Kita bantu para nakes agar bisa sedikit bernapas lega,” ujarnya.

Baca juga : Cakupan Vaksinasi Tinggi, Jateng Dipuji Mendagri Dan Menkes

Soal tidak adanya sanksi dalam penerapan gerakan ini, Ganjar mengaku tak ingin menghukum rakyat. Sebab menurut Ganjar, konteks dari gerakan ini adalah membangun perilaku dan kesadaran.

"Kalau hukuman, rasa-rasanya, saya kok nggak mau menghukum rakyat saya ya. Tapi Jawa Tengah punya Perda (Nomor 11) Tahun 2013. Itu sudah diatur, dan ini (gerakan Jateng di Rumah Saja) bicaranya adalah dua hal, yaitu regulasi berjalan tetapi kesadaran juga terbangun,” jelasnya.

Baca juga : Anies Siap Siaga

Ditanya apakah gerakan ini sebagai sinyal penerapan lockdown, Ganjar secara tegas menjawab tidak. Menurutnya, gerakan ini adalah untuk menegakkan kembali disiplin protokol kesehatan yang menurun.

“Kita sedang belajar disiplin, bukan lockdown. Karena faktanya kedisiplinan masyarakat sudah mulai menurun, dan ini yang kita coba lakukan dengan cara lebih persuasif,” tandasnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.