Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Penerapan Prokes Bobol Di Sana-sini

DKI Siap Lockdown Pada Akhir Pekan..!

Jumat, 5 Februari 2021 05:20 WIB
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria. (Foto: Facebook @BangAriza)
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria. (Foto: Facebook @BangAriza)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta siap menerapkan lockdown setiap akhir pekan. Diharapkan, ada atau tidak kebijakan itu, masyarakat disiplin menerapkan protokol kesehatan (Prokes).

Pantauan Rakyat Merdeka, penerapan Prokes bobol di sana-sini, alias dilanggar di berbagai tempat ruang publik. Penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar Ketat (PSBB) sebulan terakhir tidak mengurangi aktivitas warga. Arus lalu lintas sepeda motor dan mobil tetap ramai di banyak tempat. Bahkan, pada pagi dan sore hari, kerap terjadi kemacetan.

Banyak warga tidak mengenakan masker saat keluar rumah. Pada malam hari, banyak tempat makan cuek dengan pembatasan jam operasional. Warga pun berkumpul di tempat-tempat tongkrongan.

Baca juga : Patuhi Prokes, Bupati Bogor Tak Ingin Lockdown

Misalnya, di Jakarta Selatan (Jaksel) dan Jakarta Barat (Jakbar). Setiap malam, gampang ditemui warung makan dan kafe yang buka melebihi jam operasional. Tengok saja, tempat usaha mulai dari Pasar Kebayoran Lama, hingga ke seputaran Palmerah dan Kampus Binus di Rawa Belong. Meski sering diperingati Satpol PP, warga tidak kapok untuk berkerumun lagi.

Penerapan Prokes juga kendur di tempat ibadah. Seperti di sebuah masjid yang terletak di Jalan Raya Pondok Pinang, Kebayoran Lama, Jaksel. Saat ibadah shalat Jumat, tak ada penerapan jaga jarak. Meski petugas sudah dibagikan masker di pintu masuk, namun, saat masuk di dalam masjid, tidak digunakan. Di area masjid juga ada pasar dadakan yang mengakibatkan orang berkerumun.

Di pasar, tak kalah kendur. Misalnya, pantauan Rakyat Merdeka, di Pasar Palmerah, Jakarta Pusat. Di sini, memang ada bilik disinfektan di pintu masuk pasar hingga tempat cuci tangan di beberapa sudut pasar. Namun, kebanyakan kini hanya seperti pajangan saja. Tak digunakan. Di dalam pasar, banyak pedagang dan pembeli yang tidak memakai masker.

Baca juga : Penjelasan BPOM Soal Bisfenol A Dalam Galon Air Minum

“Nggak nyaman pakai masker di dalam begini. Pengap rasanya. Udahlah yang penting hidup sehat, pikiran positif. Corona nggak deket-deket deh,” aku pedagang yang enggan disebut namanya.

Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria mengakui, pelaksanaan PSBB di ibukota masih belum maksimal. Sampai sekarang mobilitas masyarakat tetap tinggi. “Karena itu, Pemprov mempertimbangkan penerapan lockdown pada akhir pekan untuk membatasi pergerakan masyarakat,” ungkap Riza.

Usulan lockdown akhir pekan datang dari anggota DPR dengan mengadopsi kebijakan Pemerintah Turki. Di negara itu, karantina wilayah akhir pekan mampu menekan penularan Covid-19.

Baca juga : Langgar Prokes, Satpol PP Beri Teguran Kepada Pemilik Rumah Makan

“Silakan saja itu kami serahkan kepada teman-teman DPR yang mungkin sudah menyampaikan ke Kemenkes, BNPB, pemerintah pusat,” kata Riza.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.