Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Sebelumnya
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan, sejak gerakan nasional donor plasma konvalesen dicanangkan 18 Januari, jumlah pendonor meningkat hingga empat kali lipat.
Dia berharap, ini bisa menjadi faktor pengubah sekaligus penggerak semangat donor plasma konvalesen.
Baca juga : Jangan Sampai Kasus Corona Seperti Pandemi Flu Spanyol
“Agar dapat menjadi faktor pembeda dari proses upaya kita untuk menangani Covid-19, di samping tentu saja vaksin dan 3T (testing, tracing, treatment),” kata Muhadjir.
Namun, tetap saja stok di Palang Merah Indonesia (PMI) masih kurang.
Baca juga : Semoga Murid Bisa Sekolah, Yang Di-PHK Dapat Kerja Lagi
Kepala Unit Transfusi Darah (UTD) Pusat PMI Ria Safitri mengatakan kendala untuk mendapatkan donor plasma konvalesen. Apa itu?
“Nggak semua bisa jadi pendonor,” ungkapnya. Ada sejumlah syarat yang mesti dipenuhi.
Baca juga : Usai Disuntik Vaksin Covid-19 Tunggu 30 Menit, Kenapa?
Salah satunya, pendonor harus memiliki kadar antibodi cukup tinggi untuk dapat memberikan plasma konvalesen yang dibutuhkan penderita Covid-19.
Wakil Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman bidang translasional David H Muljono mengatakan, perlu ada pengumpulan sebanyak-banyaknya (stockpiling) plasma konvalesen untuk mendukung penanganan pasien Covid-19. [JAR/DIR]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya