Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
RM.id Rakyat Merdeka - Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Gerindra Kawendra Lukistian turut mengomentari pelaporan mantan Ketua Umum Muhammadiyah, Din Syamsuddin ke Komite Aparatur Sipil Negara (KSAN) atas tudingan radikal.
Menurut Ketua Umum Gerakan Ekonomi Kreatif Nasional (GeKrafs) itu, hanya kelompok minim dan cetek pengetahuan yang menuding Din, radikal.
Baca juga : PKS Dan Gerindra: Balikin Bombardier!
"Rasanya tudingan itu kurang tepat, dan yang menudingnya kurang pemahaman serta pengetahuan," kata Kawendra saat dimintai tanggapan oleh RM.id, Minggu (14/2).
Dia teringat jasa Din saat mewakili Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk dialog dan kerja sama antaragama dan peradaban di Istana Merdeka, beberapa tahun lalu.
Baca juga : Priyanka Chopra Pernah Dianggap Tak Pantas Ngartis
"Jangan lupa tahun 2017 lalu, Prof. Din Syamsuddin pernah diamanatkan oleh Presiden Jokowi sebagai Utusan Khusus Presiden RI bidang Dialog Agama dan Peradaban," ungkapnya.
Kata dia, masyarakat yang sudah pada cerdas tentu paham kualitas dan kompetensi Din.
Baca juga : Sarwendah: Imlek Di Rumah Saja, Pakai Baju Tahun Lalu
"Kita sama-sama tahu bahwa beliau merupakan figur yang dikenal sebagai cendikiawan muslim yang aktif melakukan dialog agama, dan perdamaian di dunia Internasional. Itu jelas tidak bisa dinafikan," bebernya.
Seperti diketahui sebelumnya, Gerakan Anti Radikalisme Alumni ITB (GAR ITB) melaporkan Din Syamsuddin kepada Komisi Aparat Sipil Negara (KASN) dengan tuduhan radikal, anti-Pancasila dan anti-NKRI. [UMM]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya