Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Mayoritas Pendukungnya Ogah Divaksin

Pak Prabowo, Gimana Ini?

Senin, 22 Februari 2021 07:26 WIB
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto (Foto: Istimewa)
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Agar program vaksinasi Covid-19 berjalan lancar, pemerintah sepatutnya menyimak hasil survei Indikator Politik Indonesia (IPI) yang memperlihatkan, masih banyak masyarakat Indonesia yang ogah divaksin. Sebagian besar dari mereka merupakan mantan pendukung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di Pilpres 2019. Wah, Pak Prabowo, gimana ini?

Survei IPI ini dilakukan terhadap 1.200 orang responden yang tersebar proporsional di 34 provinsi. Survei digelar 1-3 Februari 2021 via telepon. Margin of error survei plus minus 2,9 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.

Hasilnya, sebanyak 48,1 persen pendukung Prabowo-Sandi menyatakan ogah divaksin. Sebanyak 39,7 persen di antaranya mengaku tidak percaya dengan vaksin. Jumlah yang menolak vaksin dari pendukung Jokowi-Ma’ruf Amin juga cukup banyak. Mencapai 36,1 persen. Sebanyak 24,8 persen di antaranya tidak percaya vaksin. 

Baca juga : Malaysia Bikin Deg-degan Masyarakat Internasional

"Ternyata, pendukung Pak Prabowo-Sandi di 2019 itu cenderung tidak percaya vaksin dan efektivitas vaksin, ketimbang pendukung Pak Jokowi," kata Direktur Eksekutif IPI, Burhanuddin Muhtadi, dalam acara rilis survei bertajuk "Siapa Enggan Divaksin? Tantangan dan Problem Vaksinasi Covid-19", secara virtual, kemarin. Rilis ini dihadiri Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Menurut Burhanuddin, alasan terbesar pendukung Prabowo-Sandi menolak vaksin adalah dugaan ada efek samping yang belum ditemukan. Jumlahnya mencapai 52,8 persen. Alasan lainnya menilai vaksin tidak efektif sebanyak 28,1 persen.

Data ini, pinta dosen ilmu politik UIN Jakarta ini, harus diperhatikan Pemerintah. Dia menyarankan Pemerintah menggandeng elite Prabowo-Sandi, termasuk Prabowo sendiri, untuk ikut vaksinasi massal. 

Baca juga : Bamsoet Dukung Pemerintah Dan Kapolri Berantas Mafia Tanah

"Saran saya kepada Pemerintah, yang divaksin, yang di-blow up jangan hanya Presiden Jokowi, Mas Ganjar. Tapi, juga Pak Prabowo, Mas Sandi, Mas Anies, harus divaksin ramai-ramai," ujar Burhanuddin.

Burhanuddin melihat, pemilih Prabowo-Sandi masih mendewakan sikap jagoannya di Pilpres dulu tentang kebijakan Pemerintah. "Saya serius mengusulkan agar ada program vaksinasi Pak Prabowo-Sandi berdiri paling depan mengajak pendukungnya di 2019 ramai-ramai menyukseskan vaksinasi," terangnya. 

Temuan lain survei ini memperlihatkan, sebanyak 81,9 persen responden menyatakan bersedia disuntik jika vaksinnya halal. Artinya, masih banyak masyarakat yang mempertanyakan kehalalan vaksin.

Baca juga : Duh, Prajurit AS Banyak Yang Ogah Divaksin

Menurut Ganjar Pranowo, temuan ini patut dihargai. Yang harus diperhatikan saat ini adalah agar saluran-saluran komunikasi publik berlaku adil terkait informasi mengenai efektivitas vaksinasi Covid-19. Artinya, penting untuk menyampaikan narasi positif mengenai vaksinasi. 
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.