Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Omongin Segala Masalah

Susi Ditantang Telepon Langsung Ke Presiden

Senin, 22 Maret 2021 07:14 WIB
Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti (Foto: Istimewa)
Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Setelah tak lagi menjabat sebagai menteri, Susi Pudjiastuti menjadi sangat cerewet. Apa saja yang terjadi di pemerintahan, dikometarinya. Yang terbaru, dia mengomentari soal rencana pemerintah mengimpor 3 juta ton garam. 

Sejak masih menjabat sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi memang dikenal rajin mencuit di Twitter. Followersnya juga banyak. Sampai sekarang, sudah mencapai 2,4 juta.

Kebiasaan mencuit ini terus berlanjut sampai sekarang, ketika dia tidak menjadi menteri lagi. Namun, sekarang komentarnya bermacam-macam. Tidak melulu soal “menenggelamkan kapal pencuri ikan”. Kini, Susi bisa mengomentari masalah demokrasi, masalah korupsi, sampai impor beras. Dalam komentarnya itu, dia tak segan “nyentil” Presiden Jokowi, yang merupakan mantan bosnya.

Baca juga : Butet: Sejarah, Presiden Datang Langsung Meninjau Vaksinasi Seniman

Yang teranyar, Susi mengkritik rencana pemerintah mengimpor garam sebanyak 3 juta ton. Menurut dia, kalau pasokan berlebih, harga garam di tingkat petani akan hancur. 

Susi mengaku tidak alergi impor garam. Namun, tidak boleh lebih dari 1,7 juta ton. "Kalau lebih harga garam petani kita akan hancur," kicaunya lewat akun twitter @susipudjiastuti, kemarin.

Dalam cuitan berikutnya, Susi menjelaskan, bila impor tidak lebih dari 1,7 juta ton, harga di petani bisa terjaga. Antara Rp 1.500 hingga Rp 2.500 per kilogram. Sama seperti tahun 2015 sampai awal 2018. “Sayang dulu 2018 kewenangan KKP (Kementerian Kelautan dan Perikanan) mengatur neraca garam dicabut oleh PP (Peraturan Pemerintah) 9," kicaunya. 

Baca juga : KPK Duga Nurdin Abdullah Korupsi Untuk Bayar Utang Kampanye Pilkada

Ia pun meminta Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri untuk membantu menghentikan impor garam. "Garam tidak boleh lebih dari 1,7 juta ton dan beras tidak usah impor. Please Ibu .. you are the one can make it happen," kicaunya, sambil menyisipkan ikon emosi memohon. 

Cuitan Susi itu pun diserbu warganet. Ada yang menilai wanita kelahiran Pangandaran 56 tahun silam itu, sebagai mantan yang cerewet. Sebab, setelah tidak menjadi menteri, sikapnya berubah menjadi rajin mengkritik pemerintah.

Akun @maulana1967 menyarankan Susi agar tidak hanya asyik komentar di Twitter. Kata dia, lebih baik hubungi Jokowi dan ngomong langsung. "Kok di Twitter Bu? Nggak telepon langsung aja? Memang sudah nggak nyimpen lagi ya nomornya Pak Jokowi, Bu. Kan dulu 5 tahun. Ibu pasti sering teleponan sama Pak Jokowi," cuitnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.