Dark/Light Mode

KBPP Polri Kutuk Serangan Teroris, Serukan Gotong Royong Hadapi Radikalisme

Kamis, 1 April 2021 09:43 WIB
Ketua Umum Pengurus Pusat KBPP Polri Evita Nursanty (Foto: Istimewa)
Ketua Umum Pengurus Pusat KBPP Polri Evita Nursanty (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Keluarga Besar Putra Putri Polri (KBPP Polri) mengutuk keras aksi terorisme yang terjadi dalam beberapa hari terakhir ini. KBPP Polri mendukung langkah-langkah Korp Bhayangkara untuk mengusut tuntas jaringan-jaringan pelaku dan membongkar serta menindak jaringan itu sampai ke akar-akarnya.

Demikian disampaikan Ketua Umum Pengurus Pusat KBPP Polri Evita Nursanty menanggapi aksi terorisme yang terjadi di Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), Minggu (28/3), dan penyerangan yang dilakukan perempuan bersenjata yang diduga pendukung ISIS di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (31/3). 

“Kami mengutuk keras aksi-aksi yang tidak berperikemanusiaan ini, dan mendukung langkah Kapolri dan jajarannya membongkar dan menindak jaringan teror ini. Kami juga berharap Polri tetap mawas diri dan meningkatkan kewaspadaan dalam bertugas meskipun tanpa mengurangi kinerja pelayanan kepada masyarakat,” ucap Evita, dalam keterangannya, Kamis (1/4).

Baca juga : Ngeri, Mabes Polri Diserang Teroris Berpakaian Perempuan

Menurut anggota Komisi VI DPR ini, sebagai bentuk dukungan kepada Polri, dirinya telah memerintahkan seluruh jajaran organisasi KBPP Polri dari pusat sampai tingkat paling bawah atau pimpinan sektor dan subsektor di daerah untuk waspada. Juga terus membantu tugas-tugas kepolisian terutama dalam rangka antisipasi dini kegiatan yang berhubungan dengan intoleransi, radikalisme dan terorisme.

Dia juga mengimbau agar masyarakat semakin menyadari bahaya terorisme belum habis di Indonesia. Para pelakunya terus aktif melakukan rekrutmen, terutama kepada generasi muda usia 17 tahun sampai 35 tahun. Termasuk menyasar dunia pendidikan. Apalagi dalam peristiwa terakhir ini, termasuk yang terjadi di Surabaya dan daerah lainnya beberapa tahun lalu, melibatkan kaum perempuan.

Evita mengutip hasil survei Lembaga Kajian Islam dan Perdamaian (Lakip) yang menyatakan 52 persen pelajar setuju dengan aksi radikalisme. Kemudian survei, Pusat Pengkajian Islam dan Masyarakat (PPIM) UIN Jakarta belum lama ini menyebut sebanyak 30 persen mahasiswa memiliki sikap intoleran terhadap agama yang berbeda. Selain itu, penelitian PPIM UIN juga mendapatkan data bahwa radikalisme di lingkungan pendidikan sudah berkembang ke arah yang harus diwaspadai secara serius. Apalagi ditemukan sebanyak 23 persen guru dan dosen memiliki opini radikal. Di antaranya 8,4 persen sudah diwujudkan dalam aksi-aksi radikal.

Baca juga : Bamsoet Puji Polri Gercep Tangkap Terduga Teroris Di Condet dan Bekasi

“Ini menjadi warning bagi para orang tua untuk mengawasi anak-anak jangan sampai terpapar radikalisme dan terorisme. Apalagi mereka (jaringan teroris) sangat aktif menyasar anak-anak kita dari semua sisi, termasuk di lingkungan pendidikan yang makin mudah berkat adanya sosial media.  Ini harus jadi problem bersama. Kita memang sangat membutuhkan pembangunan ekonomi dan infrastruktur tapi jangan lupa membangun suprastruktur,” ucapnya.

Para orang tua perlu mencermati ciri-ciri orang yang terpapar paham radikal. Yaitu menutup diri dan menghabiskan waktu dengan komunitas yang dirahasiakan, merasa diri paling benar, serta mengajarkan kekerasan, kebencian, dan intoleransi. “Orang tua harus mencermati itu. Jika ditemukan ciri-ciri itu, harus diarahkan dengan benar,” kata Evita lagi.

Di pihak lain, Evita berpendapat, intoleransi, radikalisme dan terorisme harus dilawan secara bersama sama atau bergotong royong semua komponen bangsa Indonesia. Semangat gotong royong harus dibangun demi menciptakan Indonesia yang bersatu, damai, dan sejahtera.

Baca juga : Buka Temu Nasional Relawan Jokowi, Presiden Ajak Gotong Royong Lawan Pandemi

“Sikap gotong royong adalah karakter dan kepribadian masyarakat Indonesia, dan merupakan wujud pengamalan Pancasila. Kita tidak bisa sendiri sendiri tapi harus  bergotong royong melawan intoleransi, radikalisme dan terorisme. Kita punya nilai nilai itu dalam darah kita,” tutup Evita. [USU]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.