Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Calon Bos Kadin Pun, Menghadap Ke Gibran

Sabtu, 10 April 2021 07:37 WIB
Calon Ketua Umum Kadin Anindya Bakrie (kanan) saat menemui Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka (Foto: Istimewa)
Calon Ketua Umum Kadin Anindya Bakrie (kanan) saat menemui Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka benar-benar menjadi “magnet”. Banyak elite di negeri ini ramai-ramai merapat ke putra sulung Presiden Jokowi tersebut. Mulai dari menteri, ketua umum parpol, bos BUMN, hingga yang teranyar, calon Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Anindya Bakrie

Anindya tiba di Balai Kota Solo pukul 09.30 WIB. Putra Aburizal Bakrie itu datang didampingi Ketua Kadin Solo Gareng S Haryanto. Gibran menyambut mereka dengan hangat. Mereka kemudian menuju ruang kerja Gibran. 

Pertemuan Anindya dan Gibran yang digelar tertutup itu, berlangsung sekitar 1,5 jam. Mereka keluar dari ruang pertemuan sekitar pukul 11.00 WIB. Lalu mereka menemui awak media, yang telah menunggu di Lobi Kantor Wali Kota.

Baca juga : Yang Kaya Makin Kaya, Yang Kere Makin Kere

Kepada wartawan, Anindya mengaku membahas berbagai hal. Namun, dia membantah kedatangannya itu untuk mencari dukungan sebagai calon Ketua Umum Kadin. "Selain mau ketemu teman, sekalian minta ditraktir," kelakarnya. 

Wakil Ketua Umum Kadin ini menyebut, salah satu pertemuan ini membahas rencana pengembangan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Anindya melihat, Gibran mempunyai niat untuk membesarkan pendidikan vokasi. "Pak Wali punya niat membesarkan SMK atau vocational studies untuk bisa menjadi satu percontohan untuk kota/kabupaten, bahkan provinsi lain,” kata kakak ipar Nia Ramadhani itu. 

Dia mengusulkan, agar salah satu SMK di Solo memiliki center of competent untuk electric vehicle. Dengan begitu, ke depan, pengembangan industri di Solo akan tersokong sumber daya manusia (SDM) mumpuni dari lulusan SMK. "Kebetulan di grup kami atau Kadin percaya akan ini semua, baik vocational studies maupun kendaraan berlistrik," ungkapnya. 

Baca juga : PKB Nggak Ada Kapoknya

Gibran mengamini. Menurutnya, SMK harus bisa menjawab kebutuhan industri di masa depan. Salah satunya, kendaraan listrik yang memiliki potensi industri besar. "Jangan sampai lulusan SMK hanya jadi pengangguran. Mereka harus dipastikan setelah lulus bisa bekerja," ucapnya.

Mengapa Anindya harus merapat ke Gibran? Pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Firman Noor menyebut, hal itu dilakukan sebagai jembatan untuk merapat ke Jokowi.

Namun, Firman sangsi pertemuan itu efektif mendongkrak Anindya. Firman melihat, dampaknya kecil. "Impaknya ke politik nasional nggak besar. Hanya pertemuan dengan kualitas yang biasa-biasa saja," ucapnya, kepada Rakyat Merdeka, kemarin. 

Baca juga : Polda Sulsel: Korban Luka Bom Katedral Makassar Ada 14 Orang

Tanggapan berbeda disampaikan Direktur Political and Public Studies (P3S) Jerry Massie. Menurutnya, pertemuan ini bisa berdampak positif bagi Anindya. "Bisa saja Anindya meminta dukungan Gibran. Paling tidak bisa berpengaruh pada Jokowi (untuk mendukung Anindya)," tekannya. [UMM]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.