Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Menkes: Kesehatan Salah Satu Modal Utama Capai Target Indonesia Emas 2045
- Jangan Sampai Kehabisan, Tiket Proliga Bisa Dibeli di PLN Mobile
- Temui Cak Imin, Prabowo Ingin Terus Bekerjasama Dengan PKB
- Jaga Rupiah, BI Naikkan Suku Bunga 25 Bps Jadi 6,25 Persen
- Buntut Pungli Rutan, KPK Pecat 66 Pegawainya
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
RM.id Rakyat Merdeka - Program vaksinasi Covid-19 sempat terkendala, karena masih banyaknya masyarakat yang masih ragu terhadap salah satu upaya pencegahan virus Corona itu. Namun kini, tampaknya makin banyak yang percaya.
Hal ini tercermin dari hasil survei Indonesia Political Opinion (IPO). Direktur Eksekutif IPO Dedi Kurnia Syah mengatakan, hasil survei itu mengungkapkan, 73 persen masyarakat menganggap vaksinasi Covid-19 merupakan salah satu program yang tepat untuk melawan pandemi.
Baca juga : Mau Ke Tanah Suci, Wajib Vaksinasi Lho
“Ini penilaian responden terhadap pelaksanaan vaksinasi Covid-19 dan persepsi yang melingkupinya. Artinya ini sangat dominan begitu,” ujar Dedi dalam diskusi virtual Polemik MNC Trijaya bertajuk “Evaluasi Kabinet dan Peta Politik 2024”, kemarin.
Dari 73 persen tersebut, Dedi merinci, didapatkan hasil bahwa responden yang menilai percaya terhadap tingkat keamanan vaksin sebanyak 71 persen. Sementara sebanyak 68 persen responden menyatakan, menerima kebijakan vaksinasi karena menilai dari tingkat keandalan vaksin. Sejumlah faktor yang menyebabkan kepercayaan masyarakat tinggi terhadap kebijakan vaksinasi di antaranya pemberitaan media, imbauan pemerintah, dan tokoh agama.
Baca juga : Bulan Suci Ramadan, Lawan Corona Dengan Ikhtiar Lahir Batin...
Rinciannya, masyarakat yang yakin dengan vaksin karena pemberitaan media sebanyak 39 persen, kemudian karena imbauan pemerintah 55 persen, dan 26 persen karena mengikuti tokoh agama. “Dengan asumsi tersebut, 71 persen responden menyatakan bersedia divaksin Covid-19,” tuturnya.
Survei tentang vaksinasi Covid-19 yang dilakukan IPO melibatkan 1.200 responden pada periode 10-22 Maret 2021. Metode survei yang dipakai ialah multistage random sampling atau teknik pengambilan sampel bertingkat. Survei ini mengambil representasi sampel sejumlah 1.200 responden yang tersebar proporsional secara nasional.
Baca juga : Rajin Bersihin Layar HP Agar Aman Dari Corona
Dengan teknik tersebut, memungkinkan setiap anggota populasi (responden) mempunyai peluang yang sama untuk dipilih atau tidak dipilih menjadi responden. Untuk menguji validitas responden, IPO melakukan spot check pada 15 persen dari total populasi sampel. Sedangkan margin of error survei sekitar 2,50 persen. Tingkat akurasi data berada di kisaran 97 persen.
Berdasarkan data Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19, hingga Jumat (9/4), jumlah masyarakat yang sudah divaksinasi dosis kedua mencapai 4.910.081 orang. Sementara masyarakat yang sudah divaksin dosis pertama yakni sebanyak 9.722.530 orang. Adapun masyarakat yang divaksinasi yakni dari kalangan tenaga kesehatan, petugas publik, dan lansia. Mereka adalah sasaran pada program vaksinasi tahap kedua. [JAR]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya