Dark/Light Mode

Pemkab Malang Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Gempa

Minggu, 11 April 2021 11:24 WIB
Reruntuhan genting sekolah terlihat memenuhi halaman sekolah yang rusak akibat gempa di SMK Negeri 1 Turen, Malang, Jawa Timur, Sabtu (10/4/2021). Gempa dengan kekuatan 6,7 SR yang mengguncang kawasan Malang dan sekitarnya pada Sabtu pukul 14.00 WIB, membuat sejumlah bangunan rusak. [Foto: Bayu/Antara]
Reruntuhan genting sekolah terlihat memenuhi halaman sekolah yang rusak akibat gempa di SMK Negeri 1 Turen, Malang, Jawa Timur, Sabtu (10/4/2021). Gempa dengan kekuatan 6,7 SR yang mengguncang kawasan Malang dan sekitarnya pada Sabtu pukul 14.00 WIB, membuat sejumlah bangunan rusak. [Foto: Bayu/Antara]

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemerintah Kabupaten Malang, Jawa Timur menetapkan status tanggap darurat gempa bumi pasca-terjadinya gempa berkekuatan magnitudo 6,1, pada Sabtu (10/4), sekitar pukul 14.00 WIB.

Pelaksana Tugas (Plt) Kabid Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang, Sadono, Sabtu malam menyatakan, sebanyak 21 kecamatan di wilayah tersebut terdampak gempa dengan pusat gempa di barat daya daerah itu. “Kami menetapkan status tanggap darurat bencana gempa bumi,” katanya di Malang.

Baca juga : BNPB: Gempa Malang Tewaskan 6 Orang, 1 Luka Berat

Sebanyak 21 kecamatan tersebut, lanjut Sadono, beberapa di antaranya adalah di Gondanglegi, Sumberpucung, Gedangan, Turen, Dampit dan Poncokusumo. Selain itu juga di Sumbermanjing Wetan, Kalipare, Wagir, Wajak, dan Jabung.

Gempa yang mengguncang beberapa wilayah di Jawa Timur tersebut, menyebabkan sejumlah korban meninggal dunia. Di Kabupaten Malang, tercatat ada tiga korban yang dilaporkan meninggal dunia akibat gempa bumi itu.

Baca juga : Kementan Akan Terus Tingkatkan Kinerja Unit Pelaksana Teknis

Berdasarkan data BPBD Kabupaten Malang, hingga pukul 22.00 WIB, Sabtu (10/4), selain menyebabkan tiga orang meninggal dunia, tercatat ada delapan orang mengalami luka-luka.

Selain itu, tercatat kerusakan terjadi pada 14 unit sekolah, delapan unit fasilitas kesehatan dan enam unit fasilitas umum. Kemudian 355 unit rumah rusak ringan, 80 rumah rusak sedang, 27 rumah rusak ringan dan 26 rumah ibadah rusak.

Baca juga : Kepala BNPB Pantau Penanganan Bencana NTT

Sadono menambahkan, pihaknya telah mengirimkan Tim Reaksi Cepat (TRC) untuk melakukan pendataan, dan koordinasi lintas sektoral. Kemudian, BPBD Kabupaten Malang juga telah mendirikan posko tanggap darurat bencana. BPBD bersama TNI, Polri dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait serta relawan telah diterjunkan ke lokasi untuk penanganan darurat bencana.

“Ada sejumlah kebutuhan warga yang mendesak, seperti terpal, makanan dan minuman, termasuk pembersih puing-puing. Saat ini data masih bergerak, dan terus dilakukan pembaharuan (update),” ujar Sadono. [RSM]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.