Dark/Light Mode

Permabudhi: Pancasila Harta Negara

Senin, 26 April 2021 17:03 WIB
Silaturahmi Ramadan antara Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) dan Permabudhi di Surabaya, Minggu (25/4). (Foto: ist)
Silaturahmi Ramadan antara Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) dan Permabudhi di Surabaya, Minggu (25/4). (Foto: ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Persatuan Umat Buddha Indonesia (Permabudhi) berharap Pancasila masuk dalam kurikulum pendidikan. Saat ini tidak ada mata pelajaran Pancasila di sekolah berdasarkan Kurikulum 2013. Selama ini, Pancasila diajarkan melalui mata pelajaran PPKN.

"Pancasila harus dipertahankan sekuat dan seberat apapun. Jangan sampai dikoyak siapapun. Apabila harta ini berhasil dikoyak, maka kita akan kehilangan seluruh kekayaan yang dimiliki oleh negera ini, dan tidak akan sanggup memulihkannya kembali," seru Ketua Umum Permabudhi Arief Harsono saat Silaturahmi Ramadan antara Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) dan Permabudhi di Surabaya, Minggu (25/4).

Baca juga : Kehebatan Nanggala Dan Alugara

"Kami juga berharap Pancasila masuk materi dan kurikulum mulai jenjang pendidikan dasar hingga pendidikan tinggi," imbuhnya.

Dalam silaturahmi, hadir pula Kepala BPIP Yudian Wahyudi, Sekretaris Dewan Pengarah BPIP Wisnu Bawa Tenaya, Anggota Dewan Pengarah BPIP Sudhamek, dan Ketua Dewan Pengawas Permabudhi. Sementara peserta lain mengikuti secara daring. 

Baca juga : BPIP Gelar Diklat Pembinaan Ideologi Pancasila Buat Aparatur Negara

Sudhamek dan Wisnu Bawa Tenaya berharap sinergi berkelanjutan dari Permabudhi dan BPIP. "Kegiatan spiritual lintas agama seperti sekarang diperlukan sebagai refleksi atas pikiran, ucapan, tindakan kita semua,” ujar Wisnu. 

Yudian Wahyudi juga mengapresiasi apa yang telah dilakukan oleh Permabudhi selama ini.

Baca juga : BPIP: JPM Memperkuat Pembumian Pancasila

“Dari berbagai artikel media terlihat aktivitas Permabudhi tidak terkungkung urusan internal. Juga kegiatan bakti sosial, pemberdayaan ekonomi masyarakat, dan diskusi lintas agama. Permabudhi adalah contoh organisasi umat beragama yang patut diteladani," tutur Yudian. [GO]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.