Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Rakyat Patungan Beli Kapal Selam

Prabowo Tak Tersinggung

Rabu, 28 April 2021 07:50 WIB
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto memberikan keterangan terkait KRI Nanggala-402 yang mengalami hilang kontak saat konferensi pers di Lanud I Gusti Ngurah Rai, Badung, Bali, Kamis (22/4/2021). (Foto: ANTARA/Fikri Yusuf)
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto memberikan keterangan terkait KRI Nanggala-402 yang mengalami hilang kontak saat konferensi pers di Lanud I Gusti Ngurah Rai, Badung, Bali, Kamis (22/4/2021). (Foto: ANTARA/Fikri Yusuf)

 Sebelumnya 
Dalam aksi patungan ini, Dahnil menangkap pesan semangat patriotisme untuk bergotong royong dan bangkit bersama. “Itu yang paling penting. Dan, semangat itu positif tanpa perlu berburuk sangka dengan berbagai praduga,” ujarnya.

Bisakah beli kapal selam pakai duit patungan? Pengamat militer, Andi Widjayanto mengatakan, pembelian alutsista sudah diatur dalam Undang-Undang No 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Dalam UU itu tegas diatur bahwa seluruh kebutuhan pertahanan dibiayai sepenuhnya dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Dengan aturan itu, tidak dimungkinkan ada sumber anggaran di luar APBN.

Soal aksi patungan, dia menilai aksi itu bagus saja sebagai bentuk solidaritas masyarakat untuk TNI. Karena untuk membeli kapal selam butuh uang yang banyak. Harga kapal selam saat ini sekitar 400 juta dolar AS atau sekira Rp 5,6 triliun.

Baca juga : Jubir Prabowo: Semangatnya Positif, Jangan Dinyinyirin

Meskipun terkumpul dana sebesar itu, dia menegaskan, dana masyarakat tidak dapat digunakan untuk membeli kapal selam. “Jika tidak masuk ke APBN, tidak bisa digunakan TNI.” kata Andi, kemarin.

Dia menjelaskan, dalam Rencana Strategis Pembangunan Kekuatan Pertahanan 2024, pemerintah sudah berencana membeli kapal selam. Menurut dia, kapal selam yang dimiliki Indonesia saat ini terbilang sedikit. Idealnya, Indonesia memiliki 12-16 kapal selam untuk mengawal 4 skenario konflik di Selat Malaka, Laut Natuna, Laut Sulawesi, dan Laut Arafuru.

Saat ini, Indonesia sudah memiliki kerja sama pembangunan Kapal Selam dengan Korea Selatan. Total ada 6 yang direncanakan dibangun bersama, dan tiga sudah dioperasikan TNI AL (KRI 403, 404, 405) yang semuanya merupakan kolaborasi produksi antara PT PAL dan Daewoo Shipbuilding and Marine Engineering (DSME), perusahaan asal Korea.

Baca juga : KBRI Roma Gelar Perayaan Galungan Dan Kuningan Secara Daring

Senada disampaikan pengamat militer, Connie Rahakundini Bakrie. Kata dia, UU melarang TNI menerima bantuan apa pun selain dari APBN. Menurutnya, akan berbahaya jika TNI menerima bantuan selain dari negara. Sebab khawatir ada klaim tertentu terkait dengan bantuan.

“Setahu saya, tidak ada dunia ini boleh menerima bantuan privat kepada tentaranya. Tapi niatnya sangat bagus, harus diapresiasi, tetapi tidak didukung mekanisme,” kata Connie.

Lalu berapa jumlah kapal selam yang saat ini dimiliki Indonesia? Pasca tenggelamnya KRI Nanggala-402, jumlah kapal selam yang dimiliki Indonesia hanya sisa 4.

Baca juga : Kecelakaan Galian Material Merapi, 3 Pekerja Tambang Meninggal Dunia

“Salah satunya, sejenis Nanggala. Namanya KRI Cakra, nomor lambungnya 401. Kemudian ada 3 lagi kapal baru, buatan Daewoo (Daewoo Shipbuilding & Marine Engineering) produksi Korea,” jelas Wakil Kepala Staf TNI Angkatan Laut (Wakasal) Laksamana Madya TNI Ahmadi Heri Purwono.

Namun, Heri menambahkan, kondisi KRI Cakra-401 saat ini sedang overhaul atau turun mesin. Sedangkan tiga kapal selam buatan Korea, yakni Alugoro-405, Ardadedali-404, dan Nagapasa-403, dalam kondisi siap tempur. [BCG]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.