Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Varian Anyar Covid-19 Banyak Tersebar di Pulau Sumatera

Kamis, 13 Mei 2021 00:54 WIB
Menkes Budi Gunadi Sadikin. (Foto: BNPB)
Menkes Budi Gunadi Sadikin. (Foto: BNPB)

RM.id  Rakyat Merdeka - Setahun berjalan pandemi virus Covid-19 mengalami mutasi hingga melahirkan beragam varian baru. Jika tahun lalu varian baru sering ditemukan di Pulau Jawa, kali ini banyaknya di Sumatera.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan, perkembangan varian baru Covid-19 sudah mengalami perbedaan wilayah. Sepanjang tahun ini pulau Jawa tidak ditemukan perkembangan mutasi.

"Mulai terjadi pergeseran, kasusnya meningkat di Sumatera dan juga terjadi tarik-menarik varian barunya," ungkapnya dalam diskusi virtual yang digelar Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), semalam.

Baca juga : Kalau Laju Penularan Terkontrol, Covid-19 Tak Seseram HIV atau MERS

Varian yang ditemukan di Sumatera, disebutnya merupakan varian yang dianggap kuat. Berdasarkan data Satgas Data yang diungkap Satgas Covid-19 ada tiga varian baru yang ditemukan di luar pulau Jawa.

Dua di antaranya Sumatera yaitu E484Q dan N501Y. Sedangkan E484K ditemukan di Kepulauan Riau. Jenis mutasi E484Q diketahui memiliki kekuatan dari yang biasanya. Jenis ini bisa menurunkan efikasi antibodi di dalam tubuh. Transmisi penularan juga lebih cepat.

Sedangkan N501Y juga sangat kuat bahkan memiliki pengaruh. Menurut penelitian membuat varian ini lebih menular atau lebih mudah berpindah inang.

Baca juga : Kapolri: Tanpa Penyekatan Mudik, Kasus Covid-19 Bisa Naik 30 Kali Lipat

Mutasi N501Y terletak pada Receptor Binding Domain (RBD) protein S. RBD merupakan bagian protein S yang berikatan langsung dengan ACE2 receptor untuk menginfeksi sel manusia.

Sedangkan untuk E484K ditemukan di kepulauan Riau. Mutasi baru virus Corona tersebut juga dikenal dengan nama "Eek". Varian E484K dapat mengubah permukaan protein lonjakan yang digunakan virus untuk memasuki sel manusia.

Selain menularnya cepat virus ini bisa menerobos sistem imun yang sudah terbentuk dalam tubuh. Bahkan sejumlah pakar mewanti-wanti jenis ini karena tidak bisa dibendung oleh vaksin Covid-19 dengan efikasi di bawah 70 persen.

Baca juga : Antisipasi Covid-19, Menag Akan Takbiran Dan Shalat Id Di Rumah Saja

Menkes mengatakan bahwa mutasi apapun masyarakat harus meningkatkan kedisiplinan menjalankan protokol kesehatan.

Budi menegaskan, protokol kesehatan dengan memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan terbukti ampuh melindungi diri dari virus.

"Saya ingin sampaikan selama kita menjalankan strategi sesuai dengan yang sudah dibuat dengan benar maka kita tidak usah khawatir," pesan Budi. [JAR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.