Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Menkes: Kesehatan Salah Satu Modal Utama Capai Target Indonesia Emas 2045
- Jangan Sampai Kehabisan, Tiket Proliga Bisa Dibeli di PLN Mobile
- Temui Cak Imin, Prabowo Ingin Terus Bekerjasama Dengan PKB
- Jaga Rupiah, BI Naikkan Suku Bunga 25 Bps Jadi 6,25 Persen
- Buntut Pungli Rutan, KPK Pecat 66 Pegawainya
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Soal Kabar Jakarta Terburuk Tangani Covid
Menkes Minta Maaf Ke Anies
Sabtu, 29 Mei 2021 07:50 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin (BGS) gerak cepat alias gercep menyikapi polemik nilai E yang didapat Pemprov DKI dalam menangani Covid-19. Dengan jantan, BGS mengaku ada kesalahpahaman dalam penilaian tersebut. BGS pun langsung meminta maaf ke Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.
Nilai E untuk DKI Jakarta itu, sebelumnya dipaparkan Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono, dalam Rapat Kerja dengan Komisi IX DPR, di Senayan, Kamis (27/5). Menurut Dante, nilai tersebut diberikan berdasarkan penghitungan laju penularan, bed occupancy rate (BOR) atau tingkat keterisian kamar rumah sakit, dan penelusuran kasus.
Penilaian ini langsung menjadi polemik. Sebagian pihak langsung menggunakannya sebagai senjata untuk menyerang Anies. Sebagian lagi membela Anies dan menganggap penilaian itu tidak objektif.
Baca juga : Tangani Pandemi Covid-19, Indonesia Kirim Bantuan Ke India
Melihat hal ini, BGS langsung melakukan klarifikasi dengan menggelar konferensi pers secara virtual, kemarin. Dalam konferensi pers itu, BGS meminta maaf ke Anies dan para tenaga kesehatan di DKI yang sudah bekerja sekuat tenaga menangani pandemi Covid-19. Dia menyebut, telah terjadi kesalahpahaman penilaian.
“Saya sampaikan permohonan maaf dari saya pribadi Menteri Kesehatan atas kesimpangsiuran berita yang tidak seharusnya terjadi,” katanya.
Dia menjelaskan, nilai E yang diperoleh Pemprov DKI Jakarta merupakan indikator risiko yang tidak semestinya menjadi penilaian kinerja. Sedangkan untuk kinerja, DKI Jakarta merupakan salah satu provinsi dengan nilai terbaik di Indonesia.
Baca juga : Golkar Sebut Rasio Utang Pemerintah Masih Tahap Aman
Eks Direktur Utama PT Inalum itu juga mengapresiasi kinerja dan perjuangan tenaga kesehatan dan seluruh petugas di DKI Jakarta yang telah bekerja keras selama pandemi. Dia mengatakan, kinerja dari para petugas di DKI Jakarta adalah salah satu yang terbaik di Indonesia.
"Indikator risiko ini tidak seharusnya menjadi penilaian kinerja di salah satu provinsi yang sebenarnya adalah satu provinsi yang terbaik. Dan tenaga kesehatannya juga sudah melakukan hal-hal yang paling baik selama ini," tuturnya.
Di akhir konferensi pers, BGS meminta masyarakat Indonesia tidak lagi meributkan hal tersebut. Dia mengajak semua tetap fokus bekerja sama menuntaskan pandemi Covid-19.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya