Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Soal Kabar Jakarta Terburuk Tangani Covid

Menkes Minta Maaf Ke Anies

Sabtu, 29 Mei 2021 07:50 WIB
Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin saat melakukan klarifikasi dengan menggelar konferensi pers secara virtual, Jumat (28/5/2021). (Foto: Humas Kemenkes RI)
Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin saat melakukan klarifikasi dengan menggelar konferensi pers secara virtual, Jumat (28/5/2021). (Foto: Humas Kemenkes RI)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin (BGS) gerak cepat alias gercep menyikapi polemik nilai E yang didapat Pemprov DKI dalam menangani Covid-19. Dengan jantan, BGS mengaku ada kesalahpahaman dalam penilaian tersebut. BGS pun langsung meminta maaf ke Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.

Nilai E untuk DKI Jakarta itu, sebelumnya dipaparkan Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono, dalam Rapat Kerja dengan Komisi IX DPR, di Senayan, Kamis (27/5). Menurut Dante, nilai tersebut diberikan berdasarkan penghitungan laju penularan, bed occupancy rate (BOR) atau tingkat keterisian kamar rumah sakit, dan penelusuran kasus.

Penilaian ini langsung menjadi polemik. Sebagian pihak langsung menggunakannya sebagai senjata untuk menyerang Anies. Sebagian lagi membela Anies dan menganggap penilaian itu tidak objektif.

Baca juga : Tangani Pandemi Covid-19, Indonesia Kirim Bantuan Ke India

Melihat hal ini, BGS langsung melakukan klarifikasi dengan menggelar konferensi pers secara virtual, kemarin. Dalam konferensi pers itu, BGS meminta maaf ke Anies dan para tenaga kesehatan di DKI yang sudah bekerja sekuat tenaga menangani pandemi Covid-19. Dia menyebut, telah terjadi kesalahpahaman penilaian.

“Saya sampaikan permohonan maaf dari saya pribadi Menteri Kesehatan atas kesimpangsiuran berita yang tidak seharusnya terjadi,” katanya.

Dia menjelaskan, nilai E yang diperoleh Pemprov DKI Jakarta merupakan indikator risiko yang tidak semestinya menjadi penilaian kinerja. Sedangkan untuk kinerja, DKI Jakarta merupakan salah satu provinsi dengan nilai terbaik di Indonesia.

Baca juga : Golkar Sebut Rasio Utang Pemerintah Masih Tahap Aman

Eks Direktur Utama PT Inalum itu juga mengapresiasi kinerja dan perjuangan tenaga kesehatan dan seluruh petugas di DKI Jakarta yang telah bekerja keras selama pandemi. Dia mengatakan, kinerja dari para petugas di DKI Jakarta adalah salah satu yang terbaik di Indonesia.

"Indikator risiko ini tidak seharusnya menjadi penilaian kinerja di salah satu provinsi yang sebenarnya adalah satu provinsi yang terbaik. Dan tenaga kesehatannya juga sudah melakukan hal-hal yang paling baik selama ini," tuturnya.

Di akhir konferensi pers, BGS meminta masyarakat Indonesia tidak lagi meributkan hal tersebut. Dia mengajak semua tetap fokus bekerja sama menuntaskan pandemi Covid-19.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.