Dark/Light Mode

Perkuat Layanan, Perpusnas Teken MoU dengan Perpustakaan Nasional Iran

Senin, 31 Mei 2021 17:08 WIB
Penandatanganan MoU secara virtual antara Perpusnas dengan Perpustakaan Nasional Iran, Senin (31/5). (Foto: Dok. Perpusnas)
Penandatanganan MoU secara virtual antara Perpusnas dengan Perpustakaan Nasional Iran, Senin (31/5). (Foto: Dok. Perpusnas)

RM.id  Rakyat Merdeka - Perpustakaan Nasional (Perpusnas) RI kembali menjalin kerja sama dengan Perpustakaan dan Arsip Nasional Republik Islam Iran. Jalinan kerja sama disahkan melalui penandatanganan nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU) antara Kepala Perpusnas Muhammad Syarif Bando dengan Kepala Perpustakaan dan Arsip Nasional Republik Islam Iran (Perpustakaan Nasional Iran) Ashraf Boroujerdi secara virtual, Senin (31/5).

Perpusnas kedua negara sepakat menjalin kerja sama dalam lima ruang lingkup. Yakni pertukaran informasi dan pengalaman dalam bidang perpustakaan dan informasi; pertukaran dan kunjungan para ahli; layanan dan sumber daya perpustakaan seperti bertukar daftar bahan perpustakaan dan bahan perpustakaan; pelatihan, lokakarya, pameran, seminar dan konferensi antarperpustakaan; dan kolaborasi dalam penelitian.

MoU akan berlaku selama tiga tahun. Sebelumnya, Perpusnas juga telah menjalin MoU dengan Perpustakaan Nasional Iran pada 2015.

Syarif Bando menyatakan, sesuai UU Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan, kerja sama melalui penandatanganan MoU dilakukan untuk memperkuat layanan perpustakaan. Saat ini, tercatat ada 63 judul buku tercetak mengenai Iran yang tersedia di Layanan Koleksi Mancanegara Perpusnas.

“Penandatanganan MoU antara Perpustakaan Nasional Republik Indonesia dan Perpustakaan Nasional Iran hari ini untuk memastikan fungsi masing-masing lembaga dapat berkontribusi secara signifikan melalui layanan informasi yang kita miliki, untuk pembangunan nasional dan perkembangan sosial budaya masyarakat. Termasuk mendukung edukasi masyarakat dan pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, agama, dan kebudayaan kedua negara,” jelasnya.

Hubungan diplomatik antara Indonesia dan Iran sudah berlangsung selama 70 tahun terakhir. Selama tujuh dekade, kerja sama di berbagai bidang dibangun menggunakan kemampuan satu sama lain untuk mencapai kepentingan bersama.

Syarif Bando berharap, kedua institusi dapat segera menindaklanjuti sejumlah ruang lingkup MoU yang sudah ditandatangani. Pada kesempatan tersebut, Syarif Bando juga mengundang Perpustakaan Nasional Iran untuk menyelenggarakan pameran di Perpusnas.

“Karena itu pada kesempatan yang baik ini kami mengundang Perpustakaan Nasional Iran untuk melakukan pameran di Perpustakaan Nasional. Sebagaimana kebijakan kami setiap bulan mengundang negara-negara sahabat yang secara resmi ada hubungan diplomatik untuk melakukan pameran bersama di Perpustakaan Nasional,” ujarnya.

Kepala Perpustakaan Nasional Iran Ashraf Boroujerdi menjelaskan, penandatanganan MoU merupakan momentum penting untuk perluasan hubungan budaya antara Iran dan Indonesia. Perpustakaan dan Arsip Nasional Republik Islam Iran tertarik untuk bekerja sama di bidang penelitian dengan fokus pada studi Iran dan Islam yang dilakukan dengan mengumpulkan karya dan penelitian dari para pemikir dan peneliti Indonesia serta melakukan bertukar pikiran dan melaksanakan kerja sama.

“MoU hari ini membahas berbagai bidang kerja sama yang dapat meningkatkan hubungan dan berbagai pertukaran antara kedua negara di bidang pertukaran para ahli. Kita bisa melaksanakan kerja sama bilateral khususnya di bidang manuskrip atau naskah-naskah kuno dan pelatihan serta pengembangan pengetahuan antara para pustakawan kedua belah pihak,” urainya.

Dia berharap, pertukaran pengalaman, data, dan peningkatan hubungan antara Perpustakaan Nasional Indonesia dan Perpustakaan Nasional Iran dapat meningkatkan pemahaman pengunjung kedua perpustakaan mengenai budaya, sastra, perabadan, kepercayaan, dan nilai-nilai masyarakat dari kedua negara.

Duta Besar Iran untuk Indonesia Muhammad Azad menjelaskan, MoU menjadi ruang untuk melakukan pertukaran pengalaman, informasi, pertukaran para ahli, saling kunjung, dan melaksanakan pertemuan secara bersama dalam konteks kerja sama. Menurutnya, saat ini tercatat ada 400 kosa kata Persia yang diserap bahasa Indonesia. Pada kesempatan tersebut, dia mengusulkan empat agenda kerja menindaklanjuti MoU antara Kepala Perpusnas Indonesia dan Kepala Perpusnas Iran.

Duta Besar RI untuk Iran merangkap Republik Turkmenistan Ronny Prasetyo Yuliantoro menyambut baik pembaruan dokumen kerja sama di bidang perpustakaan antara Perpusnas Indonesia dengan Perpustakaan Nasional Iran. “Diharapkan dua lembaga ini dapat menjadi jembatan bagi terbentuknya komunitas dalam masyarakat yang mencintai kegiatan membaca dan perpustakaan, khususnya bagi generasi muda masing-masing,” pungkasnya. [USU]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.