Dark/Light Mode

Dua Alat PCR Di Nunukan Khusus Untuk PMI Dari Malaysia

Rabu, 2 Juni 2021 12:28 WIB
Ilustrasi (Foto: Ist)
Ilustrasi (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Sebanyak dua mesin Polymerase Chain Reaction (PCR) yang disiapkan di gedung laboratorium dekat Rumah Sakit Umum Daerah Nunukan, Kalimantan Utara khusus untuk menangani Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang datang dari Malaysia.

"Gedung laboratorium PCR di Nunukan sementara ini sedang dibangun. Diperkirakan sekitar tiga bulan sudah selesai. PCR ini merupakan bantuan dari BNPB pusat beberapa waktu lalu," kata Gubernur Kalimantan Utara Zainal Arifin Paliwang di Tanjung Selor, Rabu.

Kehadiran dua mesin PCR tersebut difokuskan pada penanganan PMI dari Malaysia yang tiba di Nunukan, yang terkonfirmasi Covid-19. Kaltara saat ini memiliki laboratorium mesin PCR di RSUD Tarakan dan Rumah Sakit Umum Kota Tarakan (RSUKT) yang melayani sejumlah RSUD di Kaltara.

"Hal ini mengacu surat edaran Menkes Nomor 8 tentang penanggulangan Covid-19 di perbatasan. Bahwa mereka (PMI) harus diperiksa dengan PCR. Maka dari itu jangan sampai kosong meski ada 'mobile PCR', tapi posisinya di Tarakan," katanya.

Baca juga : Pastikan Nol Kasus Impor...

Rencananya, dalam meningkatkan penanganan Covid-19 khususnya untuk para PMI di Nunukan, Kemenkes memberikan bantuan PCR Portable. Namun, pihak Pemprov Kaltara belum mengetahui persis jumlah kebutuhan PCR Portable yang akan dibutuhkan di Nunukan.

"Kabar baik ini harus segera kita tindaklanjuti dengan mengirimkan ke pusat, agar bisa segera dilakukan. Nantinya juga ditambah dengan dukungan bahan hasil pakai atau BHP," katanya.

Terkait dengan mesin PCR, Zainal meminta agar sumber daya manusia (SDM) mendapat pelatihan langsung dari pemerintah pusat yang dilakukan di Nunukan. Dia menambahkan BNPB dan Kemenkes siap membantu, termasuk mengenai pembiayaan perawatan PMI yang terkonfirmasi positif.

Ia mengharapkan penanganan Covid-19 tak hanya difokuskan di daerah Sebatik maupun Nunukan, melainkan juga di Kecamatan Krayan yang memiliki akses keluar masuk WNI dari negara tetangga.

Baca juga : OPPO Luncurkan Program Diskon Khusus "OPPO Day"

Kepala Dinkes Kaltara Usman menambahkan perkembangan Covid-19 di Kaltara sejak Maret 2020 hingga 31 Mei tahun ini tercatat 12.277 kasus, dengan angka kematian 194 orang, sembuh 11.751 orang, dan yang mendapatkan perawatan insentif Satgas Penanganan Covid-19 tercatat 332 orang.

"Mengenai perkembangan status dari lima kabupaten kota, tinggal Bulungan yang masih dalam zona oranye,sementara lainnya seperti di Nunukan, Tarakan, Malinau, dan Tana Tidung sudah berada di zona kuning," katanya.

Selain itu, upaya penanganan Covid-19 masih terus ditingkatkan melalui layanan Genose kepada calon penumpang pesawat di Bandara Juwata Tarakan dan Kapal Motor Pelni di Pelabuhan Malundung Tarakan.

"Genose di Bandara Juwata dan Malundung itu bersifat mandiri, sementara yang dari Pemprov Kaltara akan disiapkan di Pelabuhan Tengkayu I SDF Tarakan kepada penumpang 'speedboat' reguler," katanya.

Baca juga : Megawati Ingin Kantor PDIP Yang Baru Jadi Rumah Rakyat

Penanganan Covid-19 di titik-titik perbatasan sampai saat ini masih terus dilakukan, seperti di KM 57 perbatasan Berau-Kaltara. [EFI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.