Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Pancasila Dinilai Sakti Hadapi Ideologi Seperatisme Papua

Kamis, 3 Juni 2021 15:59 WIB
Dialog Kebangsaan Lintas Generasi Papua diselenggarakan Forum Senior dan Milenial (FORSEMI) Papua, Gedung Graha William Soeryadjaya UKI, Kamis (3/6). (Foto: Ist)
Dialog Kebangsaan Lintas Generasi Papua diselenggarakan Forum Senior dan Milenial (FORSEMI) Papua, Gedung Graha William Soeryadjaya UKI, Kamis (3/6). (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Forum Senior dan Milenial (FORSEMI) yang diketuai oleh Ambassador Freddy Numberi bekerjasama dengan Pusat Studi Papua (PSP) Lembaga penelitian dan pengabdian kepada masyarakat Universitas Kristen Indonesia (UKI) mengadakan seminar dengan Tema Dialog Kebangsaan Lintas Generasi Papua.

Seminar ini dilaksanakan memperingati Hari Lahir Pancasila 01 Juni secara luring dan daring di Gedung Graha William Soeryadjaya UKI, Kamis (3/6).

"Persoalan Papua saat ini menjadi buah bibir dan buah pikir Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah dan lintas generasi. Sebagai generasi yang mengisi kemerdekaan, merupakan tugas kita untuk berdiskusi, membahas dan mengkaji bagian-bagian yang menjadi konsep bangsa, dibutuhkan dialog yang dilakukan berkali-kali agar untuk mencapai suatu kesepakatan bersama," kata Komjen (Pol) Drs. Paulus Waterpauw, Kabaintelkam Polri yang mengantikan Menko Polhukam Prof. Mahfud MD.

Baca juga : Epidemiolog: Pancasila Modal Besar Hadapi Pandemi

Hadir sebagai narasumber dalam Dialog Kebangsaan Lintas Generasi Papua antara lain, Ambassador Freddy Numberi yang juga Ketua Umum FORSEMI Papua, Yeni Wahid dari The Wahid’s Institute, Dr. Melyana Pugu dari Ketua Pusat Studi Indo-Pasifik UNCEN, dan Prof. Cahyo Pamungkas dari LIPI.

Dalam paparannya Yenny Wahid membagi persoalan Papua menjadi tiga isu besar. Yaitu isu keadilan, kemanusiaan dan  identitas.

"Untuk menyelesaikan tiga isu besar ini membutuhkan kebijakan pusat dan daerah, isu ini harus segera diselesaikan," ujar Yenny.

Baca juga : Risma: Amalkan Pancasila dengan Jaga Integritas

Ambassador Freddy Numberi sebagai Ketua Umum FORSEMI Papua menyampaikan, berbagai pendekatan telah dilakukan menjawab tuntutan yang berkembang. Namun akibat dari pendekatan yang salah, seperti pendekatan militer, telah menjadi sebuah memoria passionis atau ingatan penderitaan yang membuat rakyat Papua bertanya, apakah mereka anak kandung Ibu Pertiwi?

"1Juni 2021, 76 tahun Pancasila menjadi Falsafah bangsa Indonesia. Tetapi nilai dasar Pancasila tidak sepenuhnya menjadi dasar dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Ideologi selain Pancasila pada kenyataannya terus tumbuh mengikis semangat Pancasila, termasuk ideologi Papua Merdeka yang tumbuh di Papua," imbaunya.

Saat ini, lanjut Freddy, muncul pertanyaan bagi bangsa Indonesia yakni masih saktikah Pancasila meredam isu separatis dan terorisme di Papua? Pertanyaan inilah yang menjadi dasar pelaksanaan dialog nasional yang dilaksanakan oleh Pusat Studi Papua (PSP) Lembaga penelitian dan pengabdian kepada masyarakat Universitas Kristen Indonesia (UKI) bersama Forum Senior dan Milenial (Forsemi) Papua.

Baca juga : Sekjen Kemenkumham : Pancasila Dalam Tindakan Untuk Indonesia Bersatu

"Dialog ini Untuk mendapatkan jawaban dari berbabagi perspektif tentang konflik Papua dan sebagai upaya untuk mempertahankan kedaulatan NKRI," ujar dia.

Freddy menjelaskan, dengan memahami dan merevitalisasi semangat nasionalisme di era milenial, diperlukan pendalaman nilai-nilai Pancasila yang hakiki.

"Sehingga di era digitalisasi dewasa ini, jiwa, semangat dan roh Pancasila benar-benar terinternalisasi dalam jiwa para generasi milenial Papua khususnya dan bangsa Indonesia pada umumnya. Dengan demikian momentum hari lahirnya Pancasila 1 Juni 2021 menjadikan Pancasila sebagai satu-satunya ideologi negara dalam mewaspadai perbedaan pandangan dan perbedaan nilai-nilai ideologi transnasional yang radikal diera digitalisasi dewasa ini," tutupnya. [EDY]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.