Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Kriminalitas Meningkat Di Papua, Pemuda Boven Digoel Prihatin

Senin, 7 Juni 2021 18:36 WIB
Foto: Ist
Foto: Ist

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua Aliansi Pemuda Boven Digoel, Bernol, mengaku prihatin dengan meningkatnya angka kriminalitas yang menimpa orang asli Papua. Di antaranya, kasus tabrak lari di jalanan dan minuman beralkohol.

"Saya fokus pada banyaknya korban pada warga asli Papua utamanya di Boven Digoel dan tentu juga di hampir semua wilayah Papua. Setiap hari ada saja yang mati," ungkap Bernol kepada wartawan, Senin (7/6).

Baca juga : Soroti Tingginya Angka Kematian Di Blora, Ganip Minta Lima Hal Ini Diperhatikan

Bernol menyayangkan situasi sosial di Papua umumnya saat ini sangat tidak ramah dengan warga asli Papua. Hubungan baik yang selama ini terjadi di masyarakat antara warga asli dan pendatang perlahan-lahan mulai banyak terganggu.

"Kasus baru-baru ini misalnya antara warga pendatang asal Makasar dan Toraja dengan orang asli mulai memperlihatkan ketegangan. Harusnya kita hidup berdampingan secara damai, kini malah jadi saling curiga," sesalnya.

Baca juga : Pimpin Kenaikan Pangkat 33 Perwira Tinggi, KSAD: Amanah Hingga Purnabakti

Dia berharap aparat atau pun tokoh masyarakat dari berbagai suku dan agama yang ada di Papua, termasuk Boven Digoel, memiliki kepekaan sosial untuk sama-sama menciptakan perdamaian dan kondusifitas wilayah.

"Bahwa orang asli Papua dan juga pendatang itu harus hidup damai berdampingan secara baik. Jangan juga pendatang suka-suka di Papua. Ibarat pepatah, di mana bumi dipijak di situ langit dijunjung. Artinya perlu ada respek sehingga konflik sosial bisa diredam," jelas Bernol.

Baca juga : Anggota DPR Nikmati Pajero Pemberian Rohadi

Hal yang dikhawatirkan Bernol, jika amarah warga memuncak, bukan tidak mungkin membuat sentimen antar kelompok makin mengental.

"Papua ini adalah tanah untuk semua. Kami jadi Taman Mini untuk Indonesia karena dari semua suku dan agama ada, tetapi penting juga untuk saling menghargai dan menghormati supaya kita bisa hidup berdampingan dengan baik, rukun dan damai," tandasnya. [DIR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.