Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

India Kritis, Malaysia Gawat Darurat

Hai Para Pemudik, Mau Kaya Begitu?

Kamis, 6 Mei 2021 07:30 WIB
Calon penumpang pesawat mengantre di Terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta, Rabu (5/5/2021). Ribuan pemudik diprediksi sudah naik pesawat sebelum larangan mudik diberlakukan hari ini. (Foto: ANTARA/Fauzan)
Calon penumpang pesawat mengantre di Terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta, Rabu (5/5/2021). Ribuan pemudik diprediksi sudah naik pesawat sebelum larangan mudik diberlakukan hari ini. (Foto: ANTARA/Fauzan)

RM.id  Rakyat Merdeka - Disaat India sedang kritis karena puluhan juta penduduknya dihajar Corona, Malaysia yang posisinya dekat dengan negara kita, juga berstatus gawat darurat. Nah, buat warga yang masih nekat mudik, lihat ini baik-baik, mau kayak gitu?

Perang melawan Corona, sebenarnya Malaysia jauh lebih baik dari Indonesia. Terbukti, sejak awal Februari lalu, kurva kasus baru Corona di negeri Jiran itu terus-menerus turun. Bahkan di akhir Maret, angka kasus Corona di Malaysia sudah tinggal 3 digit saja, yakni 941 kasus baru.

Namun, di awal bulan ini, tiba-tiba kasus Corona di Malaysia melonjak tajam. Jumlah kasus aktif harian menyentuh level 3 ribuan. Angka kematian juga meningkat tajam. Dari satu digit menjadi 2 digit. Ada 23 orang meninggal akibat Covid-19 pada Selasa (4/5) lalu. Jumlahnya mendekati rekor kematian di puncak gelombang pertama, yakni 25 orang. Gawatnya lagi, kini banyak pasien yang berusia muda yang meninggal.

Baca juga : Lebih Cepat Dari Target, PLN Berhasil Bangun Menara Darurat Di Pulau Timor NTT

Selain lonjakan kasus, jumlah pasien kritis di Malaysia juga, naik cukup signifikan dalam 2 pekan terakhir, mencapai 62 persen. Akibatnya, rumah sakit kewalahan. Unit perawatan intensif (ICU) nyaris penuh di mana-mana.

Catatan Kementerian Kesehatan Malaysia, tingkat keterisian tempat tidur pasien kritis sudah melebihi 70 persen. Melampaui standar Badan Kesehatan Dunia (WHO) yakni 60 persen.

Dirjen Kesehatan Kementerian Kesehatan Malaysia (KKM), Tan Sri Dr Noor Hisham Abdullah bilang, kapasitas perawatan kesehatan di Lembah Klang, yakni Selangor, Kuala Lumpur dan Putrajaya, sudah pada tahap gawat darurat. Penyebab utamanya, karena pembatasan pergerakan masyarakat sebelumnya sudah dilonggarkan.

Baca juga : Sentil Korlantas Mau Perlancar Pemudik Sebelum 6 Mei, DPR: Bahasanya Jangan Gitu

Laporan Kantor Berita Nasional Bernama bahkan lebih mengerikan. Tingkat keterisian ICU di semua rumah sakit besar yang ada di Lembah Klang sudah mencapai 90 persen. Alhasil, Selangor, Kuala Lumpur, Penang, Johor dan Sarawak akhirnya di-lockdown atau istilah setempat menyebut perintah kontrol pergerakan (MCO) sejak Senin (3/5) lalu.

Selain Malaysia, beberapa negara ASEAN lain juga dilanda tren kenaikan kasus Corona. Termasuk virus varian baru. Mulai dari Thailand, Singapura hingga Kamboja. Sejumlah kebijakan pembatasan pergerakan orang di negara-negara itu mulai diterapkan.

Di India, jangan ditanya lagi. Tsunami Corona di sana belum mereda. Justru makin naik tajam. Hampir menyentuh angka 400 ribu kasus baru perhari. Sekitar separuh dari total kasus harian Covid-19 dunia. Yang meninggal, ada 3.780 orang dalam sehari, seperti laporan Selasa (4/5) lalu. Total, sudah 20,7 juta orang yang terpapar. Di sana, rumah sakit penuh, obat-obatan hingga oksigen langka, dokter frustrasi hingga ada yang mau bunuh diri.

Baca juga : Cegah Terorisme, Masyarakat Harus Peka Lingkungan

Bagaimana dengan Indonesia? Sebenarnya, pemerintah sudah berusaha keras agar lonjakan kasus yang terjadi di negara-negara lain tidak sampai menular ke sini. Meskipun trend peningkatan kasus aktif harian terus turun selama 3 bulan ini, berbagai faktor yang berpotensi bisa menjadi lonjakan kasus terus dikendalikan. Salah satunya, larangan mudik Lebaran.

Sayangnya, di lapangan, larangan yang mulai diberlakukan hari ini, seolah tidak mempan. Warga tetap berduyun-duyun melakukan mudik lebih awal. Jalanan menuju luar kota padat dengan kendaraan dari Jakarta yang akan bepergian menuju kampung halaman di sekitaran Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur, termasuk ke Sumatera.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.