Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Seknas Jokowi-Prabowo 2024, P3S Nilai Cuma Cari Sensasi

Minggu, 20 Juni 2021 09:14 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Menhan Prabowo Subianto. (Foto: Ist)
Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Menhan Prabowo Subianto. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Direktur Political and Public Policy Studies (P3S) Jerry Massie turut menanggapi langkah Direktur Eksekutif Indo Barometer Muhammad Qodari yang menggelar syukuran terbentuknya Sekretariat Nasional Jokowi-Prabowo (Jokpro) untuk Pemilihan Presiden 2024.

Dia mengingatkam, Undang-Undang Dasar 1945 tentang masa jabatan presiden tidak perlu diamandemen.

"Apakah perlu ada reformasi jilid II. Jokowi saja menurut survei banyak yang tak menginginkan nyapres tiga periode," kata Jerry saat dihubungi RM.id, Minggu (20/6).

Baca juga : Qodari Iseng-iseng Berhadiah

Menurutnya, kelompok yang ngotot Jokowi tiga periode kehabisan amunisi politik dan mencari sensasi.

"Ini bagian marketing politik yang irasional, yang tidak menghormati konstitusi dan UUD 45. Jabatan presiden hanya dua periode atau 10 tahun," tegasnya.

Justru dia berharap muncul calon baru yang memberikan gagasan konkret untuk bangsa Indonesia.

Baca juga : Qodari Injek Gigi Lima, Tancap Gas Jualan Jokowi-Prabowo 2024

"Tak perlu ada tiga periode, banyak pemimpin pengganti Jokowi. Ada Anies Baswedan, Ridwan Kamil, Ganjar Pranowo, Agus Harimurti Yudhoyono, Sandiaga Uno, dan tokoh muda lainnya. Jadi Indonesia tak kekurangan pemimpin," jelasnya.

Dikatakannya, Indonesia menganut sistem demokrasi. Mengacu pada konstitusi dan menghapuskan sistem otoritarianisme.

"Mendiang presiden Soeharto lengser lantaran dia memerintah lebih dari dua periode. Apabila jabatan presiden tiga periode dilegalkan maka ini akan mengarah ke sistem otoritarian," tegas Jerry.

Baca juga : Sepekan Usai Nyiragono Meletus, Kongo Dilanda Gempa 61 Kali Sehari

Sebelumnya, Direktur Eksekutif Indo Barometer, Muhammad Qodari menggelar syukuran terbentuknya Sekretariat Nasional Jokowi-Prabowo (Jokpro) untuk Pemilihan Presiden 2024. Qodari berpendapat, ada sekelompok masyarakat yang menginginkan keduanya menjadi pasangan capres dan cawapres di Pilpres 2024. [UMM]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.