Dark/Light Mode

Sepekan Usai Nyiragono Meletus, Kongo Dilanda Gempa 61 Kali Sehari

Sabtu, 29 Mei 2021 23:33 WIB
Lava membara dari gunung berapi Gunung Nyiragongo terlihat di dekat Goma, Republik Demokratik Kongo, 23 Mai 2021. (Foto Reuters/Djaffar Al Katanty)
Lava membara dari gunung berapi Gunung Nyiragongo terlihat di dekat Goma, Republik Demokratik Kongo, 23 Mai 2021. (Foto Reuters/Djaffar Al Katanty)

RM.id  Rakyat Merdeka - Gempa masih terjadi di kawasan Gunung Nyiragongo, Kongo timur, yang meletus pekan lalu. Ahli gempa Kongo melaporkan, Sabtu (29/5/2021), dalam 24 jam telah terjadi 61 kali gempa bumi. Warga diperingatkan agar menjauhi aliran lahar.

Dilansir CNN, menurut laporan Goma Volcanic Observatory (GVO), "Kawah gunung berapi terus runtuh telah menyebabkan gempa bumi dan menyebabkan emisi abu yang terlihat dari Goma."

Baca juga : Sandi Happy Munas Kadin Digelar Di Bali

Gunung berapi setinggi 11.500 kaki atau 3.470m itu berada sekitar 15 kilometer dari Goma, kota dengan populasi lebih dari 670.000 jiwa. Sekitar 400.000 orang telah meninggalkan kota tersebut menyusul pengumuman pemerintah, akan ada letusan kedua.

Sebelumnya, Nyirogono yang berada di Taman Nasional Vurunga, meletus Sabtu (22/5/2021) menewaskan sedikitnya 31 orang. Tak kurang dari 20.000 rumah rusak. Sejak saat itu, daerah tersebut telah mengalami serangkaian gempa bumi dan getaran hingga Kigali, Rwanda, lebih dari 100 km dari lokasi gunung.

Baca juga : Dulu Kopi Sianida Kini Sate Sianida

Laporan GVO juga juga memperingatkan, aliran lahar dapat menyebabkan sesak napas, luka bakar parah atau kematian. Tak hanya itu, skenario terburuk adalah ketika lahar terus bergerak menuju Danau Kivu. Ini bisa menyebabkan kemungkinan letusan limnik. Yaitu letusan di bawah danau yang dapat menyebabkannya mengirim puing-puing beterbangan dan mengeluarkan gas beracun.

Letusan gunung berapi, tanah longsor atau gempa bumi besar dapat mengganggu kestabilan perairan dalam danau dan mengeluarkan gas beracun.

Baca juga : Percepat Vaksinasi, Menko Airlangga Terima Audiensi Dari ICRC

Laporan tersebut menambahkan bahwa orang harus berhati-hati dalam menggunakan air untuk minum dan mencuci sayuran karena abu vulkanik mungkin telah mencemari sumber air warga.[MEL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.